Mengenal Sosok Gitaris Rock Asal Surabaya yang Identik dengan Grup Rock Besar di Indonesia, Power Metal!

- 17 Oktober 2022, 11:20 WIB
Sosok gitaris Power Metal, Ipunk yang sudah melanglang ke beberapa grup Band dan kembali lagi ke Power Metal/Facebook Ipunk Susanto
Sosok gitaris Power Metal, Ipunk yang sudah melanglang ke beberapa grup Band dan kembali lagi ke Power Metal/Facebook Ipunk Susanto /

DESKJABAR - Nama Purwadji Susanto mungkin tak sepopuler dengan nama panggilan untuk gitaris rock asal Surabaya, Ipunk.

Ya. Gitaris grup rock Power Metal yang baru saja berulang tahun kemarin, 16 Oktober 2022 di usainya yang ke 54 masih tetap eksis di dunia panggung musik rock hingga saat ini.

Nama Ipunk dikenal di kancah musik rock Indonesia setelah dia menjadi gitaris grup rock Indonesia terkenal bernama Power Metal pada era 1980an.

Surabaya dikenal telah menjadi lumbung musik rock di Indonesia sejak taun 1970an, banyak musisi dan grup band pengusung musik rock seperti AKA Band, Grass Rock, Power Metal, Andromeda hingga Boomerang.

Baca Juga: Gerai SIM Keliling Wilayah BODEBEK Pekan Ini, Syarat dan Ketentuan Berlaku, Segera Kunjungi!

Belajar gitar secara otodidak selepas SMA, Ipunk membentuk grup rock bernama Power Metal bersama Totty M (vokal), Pras Hadi (bass), Raymond (kibord), dan Mugix (drum).

Grup rock ini pernah memenangkan “Festival Rock Log Zhelebour V” pada 1989. Berkat kemenangannya di ajang festival bergengsi yang ada di Indonesia ini Power Metal kemudian menjalani tour di 10 kota.

Power Metal didapuk menjadi pendamping grup rock legendaris Indonesia God Bless. Band ini merilis album perdananya yang bertajuk “Power One” (1991) yang di dalamnya melahirkan lagu balada religi “Pengakuan”.

Ipunk memutuskan hengkang dari Power Metal setelah merilis album Pengakuan dengan alasan ingin memperdalam musikalitasnya.

Baca Juga: Perkebunan, Tanaman Teh Ditanam di Pekarangan Membuat Rumah Sejuk dan Banyak Air, Cocok di Bandung

Pada 1992 hingga awal 1993 Ipunk bergabung dengan band Surabaya, Andromedha.

Bersama grupnya dia mengikuti “Festival Rock Se-Indonesia ke VII” dengan membawakan single mereka "Emosi". Ipunk berhasil menyabet gelar sebagai gitaris terbaik dalam festival band rock itu.

Beberapa saat vakum di dunia musik hingar bingar, nama Ipunk tiba-tiba muncul bersama band barunya “Kalingga” pada tahun 1997.

Band dengan personil mantan grup rock Power Metal lainnya seperti Pungky Deaz (vokal), Hendrix Sanada (bass), Mugix (drum) Raymond (keyboard dan vokal latar). Band ini melahirkan satu album bertajuk “Sumpah Palapa”.

Baca Juga: Real Madrid Bantai Barcelona 3-1 di Laga EL Clasico, Ancelotti: Permainan Efektif Jadi Kunci Kemenangan Kami

Yang menarik dari grup rock Kalingga adalah konsep musik berbahasa Jawa dalam lirik lagu mereka.

Setelah Kalingga bubar Ipunk kembali “rujuk" dengan Power Metal pada tahun 2000, posisinya menggantikan menggantikan gitaris yang sekitar satu dekade sebelumnya memperkuat Power metal bernama Lucky Setyo.

Pada era 200an, Power Metal dengan formasi gitarisnya Ipunk merilis album “Topeng-Topeng Murka” (2002) dan “KebesaranMu” (2005).

Sepuluh tahun kemudian Lucky sang gitaris kedua Power Metal memutuskan kembali bergabung dengan Power Metal.

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Omongan Orang yang Menyinggung Perasaan Kata Ustad Syafiq Riza Basalamah

Maka jadilah Power Metal sebagai salah satu grup rock Indonesia yang memilik dua gitaris sekaligus, Ipunk dan Lucky. Formasi dua gitaris ini merilis kembali album bertajuk “Power IX”.

Power Metal kembali ke studio untuk menyiapkan albumnya yang ke-10. Sayangnya proses mereka kerap tertunda lantaran kesibukan beberapa personil. Ipunk sendiri konsen pada event “Gitaran Sore” sebuah program dari Majalah GitarPlus.

Dia bahkan pernah mendukung at di album kompilasi “Nothing But Guitar Vol. 2” rilisan majalah gitar pertama dan satu-satunya di Indonesia ini.

Menulis lagu “Inspiration” di album terbarunya, gitaris ini ingin membentuk figur di luar Power Metal. Lagu ini berkisah tentang seseorang yang mencari jati diri dan mencari dukungan dari seorang wanita yang dikenalnya.

Baca Juga: Banyak Karya Musisi dan Grup Jazz Indonesia Dirilis Tanpa Promosi, Musik Jazz memiliki Pecintanya Sendiri 

Namun bagaimanapun, permainan gitar Ipunk di Power Metal sudah terlanjur menempel di dalam ingatan para penggemarnya. Mulai dari teknik Arpeggio, lick-lick yang berbau Neo-classical, serta racikan sound epik yang bertiup ke arah Eropa mengalir tiada batas.

Secara keseluruhan, gaya permainan gitar Ipunk telah memberi ciri tersendiri di tubuh grup rock Power Metal, di antaranya dalam lagu “Angkara”, “Satu Jiwa”, “Cita Yang Tersita” dan tentunya “Pengakuan”.

Pada tahun 2020 Ipunk membentuk bandnya yang lain 9 Volt. Band ini lahir dari kolaborasi dua pentolan Power Metal, Eko Dinaya (Drummer) dan Ipung (Gitaris), dia kemudian merekrut musisi muda Ganyong Alfaris (Vokalis), Romi Satria (Gitaris) dan Faisal Katili (Basis). Konon band barunya sudah merilis album.

Terus Berkarya Punk. Keep Rock And Roll.. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x