Diego Armando Maradona, Sang Legenda Yang Berkenalan dengan Bola Sejak Usia 3 Tahun

- 26 November 2020, 07:45 WIB
Diego Maradona muda
Diego Maradona muda /commons.wikimedia.org/

DESKJABAR - Pemain sepak bola legendaris asal Argentina, Diego Maradona adalah sosok yang memimpin Argentina meraih Piala Dunia 1986. Kendati prestasinya dinodai oleh kecanduannya terhadap narkoba, tak ada yang bisa menyangkal kedahsyatannya dalam mengolah si kulit bundar.

Dunia menobatkan Maradona sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Namanya kerap disandingkan dengan Pele, pemain sepak bola legendaris lain asal Brasil.

Laman Biography.com menyebutkan, pemilik nama asli Diego Armando Maradona lahir pada 30 Oktober 1960 di Villa Fiorito, Buenos Aires, Argentina. Ia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara yang dibesarkan oleh Diego Sr dan Doña Tota.

Baca Juga: Selamat Jalan, Sang Pemilik Tangan Tuhan

Maradona tumbuh dalam keluarga yang miskin. Dia menerima bola sepak pertamanya sebagai hadiah pada usia 3 tahun dan dengan cepat menjadi sangat tertarik dengan olahraga tersebut.

Pada usia 10 tahun, Maradona bergabung dengan Los Cebollitas, tim yunior Argentinos Juniors, salah satu klub terbesar di Argentina. Menunjukkan kemampuannya yang luar biasa pada usia dini, Maradona memimpin Los Cebollitas mencetak rekor tak terkalahkan dalam 136 pertandingan.

Dia melanjutkan debut profesionalnya untuk tim senior sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke-16.

Laman imdb.com menyebutkan, Maradona memainkan pertandingan pertamanya untuk Timnas Argentina pada 1977, meskipun dia tidak terpilih memperkuat skuad Argentina pada Piala Dunia 1978.

Baca Juga: Liga Champions 2020-2021, Real Madrid Membungkam Ambisi Inter Milan Yang Main di Kandang Sendiri

Pada 1982, ia pindah ke klub Spanyol, Barcelona, dan membuktikan diri sebagai pencetak gol yang produktif. Dia terpilih masuk skuad Argentina di Piala Dunia 1982, meskipun timnasnya tersingkir dari kompetisi di fase kedua setelah dikalahkan oleh Italia dan Brasil. Maradona juga dikeluarkan dari lapangan saat melawan Brasil.

Ia menggapai puncak kariernya sebagai anggota Timnas Argentina pada Piala Dunia 1986. Penampilannya yang tak terlupakan adalah saat mencetak dua gol ke gawang Timnas Inggris di laga perempat final.

Gol pertama dicetak secara ilegal dengan bantuan tangan kirinya. Belakangan, Maradona dengan bangga mengklaimnya sebagai karya "Tangan Tuhan".

Namun, gol keduanya benar-benar menunjukkan keterampilan Maradona yang luar biasa. Ia menggiring bola dari setengah lapangan, melewati lima pemain bertahan Inggris sebelum menceploskan bola ke gawang.

Baca Juga: Gawat, Ruang Isolasi di Bandung Penuh, Tim Gugus Tugas Covid-19 Akan Segera Lakukan Langkah Ini

Secara keseluruhan, Maradona memperkuat skuad Argentina di empat Piala Dunia. Ia mencetak total 34 gol yang mengesankan dalam 91 penampilan internasional bersama Timnas Argentina.

Terlepas dari kecemerlangannya di atas lapangan, sosok Maradona yang emosional sama terkenalnya sebagai sosoknya yang kontroversial. Dia kecanduan kokain saat bermain di Spanyol pada 1980-an dan menerima skorsing 15 bulan setelah dites positif menggunakan zat tersebut pada 1991.

Maradona kembali dijatuhi skorsing tiga tahun kemudian, ketika dites positif menggunakan efedrin selama Piala Dunia.

Didera cedera dan terkena serangan jantung

Maradona menghabiskan masa-masa terakhir kariernya di negara asalnya. Keterampilan fisiknya berkurang karena cedera yang ia alami. Dia akhirnya mengumumkan pengunduran diri pada malam ulang tahunnya pada 1997.

Baca Juga: Menteri KKP Pakai Uang Korupsi Untuk Belanja Barang Mewah Di Amerika, Pulangnya Malah Ditangkap KPK

Masalah yang mendera Maradona terus berlanjut setelah dia pensiun. Dia dirawat di rumah sakit karena jantungnya bermasalah pada 2000. Ia sempat menggunakan respirator untuk bernapas saat terkena serangan jantung pada 2004. Tahun berikutnya dia menjalani operasi bypass lambung.

Sebuah jajak pendapat internet yang dilakukan oleh Fédération Internationale de Football Association menyebut Maradona sebagai pemain top abad ke-20. Tapi, peristiwa itu pun diwarnai dengan kontroversi.
Maradona kesal ketika panel khusus dibuat untuk memastikan bahwa Pele juga akan tampil bersamanya. Maradona menolak untuk berbagi panggung dengan legenda Brasil tersebut.

Pada 2008, Maradona dipercaya untuk melatih tim nasional Argentina. Ia membanggakan skuad Argentina dengan kehadiran Lionel Messi yang saat itu dianggap pemain terbaik di dunia. Akan tetapi, pada Piala Dunia 2010, Argentina menelan kekalahan 0-4 dari Jerman di perempat final. Kontrak Maradona pun tidak diperpanjang.

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Menyampaikan Penghormatan Terakhir

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung

Baca Juga: K-Drama Mr Queen Siap Mengguncang Urat Syaraf Raja Dinasti Joseon Juga Anda Mulai 12 Desember

Terlepas dari kekecewaan publik, Maradona tetap dicintai di Argentina sebagai pesepak bola yang berangkat dari awal yang sederhana untuk mencapai puncak ketenaran di panggung internasional.

Maradona, yang baru saja pulih dari operasi otak darurat, terkena lagi serangan jantung pada 25 November 2020. Dia berusia 60 tahun saat tutup usia di rumahnya di Argentina.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Biography.com imdb.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x