Keputusan Belajar dan Mengajar Tatap Muka jangan Berdasar Pada Zona Semata. Ini Alasannya

- 16 November 2020, 08:19 WIB
ilustrasi PJJ
ilustrasi PJJ /galamedia.pikiran-rakyat.com/

Kemudian, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Gugus Tugas Covid-19 daerah dianjurkan bersinergi. Pun mendorong pusat dan daerah mulai mengarahkan politik anggaran ke pendidikan, terlebih menyangkut persiapan infrastruktur guna mencegah klaster baru.

Selanjutnya, ia mendorong tes usap (swab test) bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dengan biaya dari negara, baik APBD maupun APBN, sebelum memulai pembelajaran tatap muka.

"Kalau daerah belum siap, maka tunda dulu," tuturnya.

Di sisi lain, Retno mengakui, nyaris seluruh siswa dan pendidik merasakan kejenuhan akibat pembelajaran jarak jauh atau PJJ dan menginginkan kembali belajar tatap muka. Untuk itu, diusulkan hanya 1/3 siswa yang mengikuti pertemuan langsung.

Baca Juga: Kontroversial Nikita vs Habib Rizieq, Nasir Djamil: Jangan Diladeni, yang Paling Diuntungkan NM

Apabila peserta didik bisa patuh protokol kesehatan, barulah menyelenggarakan simulasi untuk lebih banyak siswa.

"Jangan memulai pembelajaran tatap muka tanpa uji coba terlebih dahulu," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah