Network
DESKJABAR - PKB menyayangkan kepadatan yang tak terkira saat penjemputan Habib Rizieq Syihab (HRS) di Bandara Soekarno Hatta.
Ketua DPP PKB, Daniel Johan menilai, jika massa yang datang menjemput Rizieq memang bentuk kerinduan mereka. Namun, kerinduan mereka membuat aspek kesehatan menjadi tidak penting.
"Nasi sudah jadi bubur, yang penting tertib dan saling menjaga keselamatan selama penjemputan. Imbauan untuk menghindari kerumunan demi kebaikan semua peserta dan masyarakat kan sudah diberikan selama ini," kata Daniel yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Baca Juga: Nyari Lolos, Polda Jabar Ungkap Pengiriman Sabu 10 Kg.
Baca Juga: Info Terkini. Bupati KBB Aa Umbara Dikabarkan Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi di KBB
"Mungkin ekspresi kerinduan dan kegembiraan, sehingga pertimbangan kesehatan menjadi kurang. Pemerintah secara resmi juga sudah memahami dan kita doakan saja agar semua lancar, tertib, dan tetap sehat semua," sambungnya.
Ia mengatakan, jika dampak kerumunan terhadap penjemputan Rizieq dapat membuat klaster Covid-19 baru.
Baca Juga: Cucu Sutara Bongkar Tindakan Tatan Pria Sujana Yang Melanggar Prosedur Kadin di PN Bandung
Baca Juga: Tunggu Tanggal Mainnya, Minggu Depan KPK akan Menahan Dua Kepala Daerah karena Korupsi
"Kita menyayangkan kerumunan terjadi, selain potensi memunculkan klaster, juga berdampak pada masyarakat lainnya seperti pengguna bandara dan delay-nya pesawat," ujarnya, seperti dikutip DeskJabar dari RRI.
Sebelumnya, kerumunan massa pendukung HRS telah memenuhi kawasan Bandara Soetta sejak pagi tadi. Bahkan, massa Habib Rizieq yang datang membuat kemacetan panjang terjadi di jalan akses Tol Sedyatmo akses Bandara Soetta sejak Subuh hingga menjelang ketibaan HRS.***
