Monumen Punceling Barutunggul Ciwidey Berencana Dipindahkan ke Rancaupas

DESKJABAR – Patung berupa tampilan seorang pejuang dan seekor macan yang merupakan ikon tikungan Punceling, di kawasan hutan Barutunggul, Ciwidey, Bandung Selatan, berencana dipindahkan ke Rancaupas.

Monumen pertempuran di Punceling, Barutunggul merupakan tugu peringatan pertempuran antara pihak Indonesia dengan Belanda. Peristiwa tersebut, selama perang kemerdekaan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada September 1947.  

Bagi masyarakat yang berwisata ke kawasan hutan dan perkebunan teh di kawasan Rancabali-Ciwidey, dari arah Bandung, biasanya mengenali monumen berbentuk seekor macan dan seorang pejuang membawa bambu runcing. Letaknya ada di seberang kanan jalan di tikungan Punceling, Barutunggul, yang merupakan ikon tikungan tersebut.

Berdasarkan catatan DeskJabar, pihak Indonesia yang bertempur dengan Belanda di Barutunggul pada masa itu, adalah pasukan TNI Siliwangi Batalion Siluman Merah. Ada pun kawasan Barutunggul yang merupakan kawasan hutan, dahulunya merupakan salah satu konsentrasi pertahanan pasukan TNI Batalion Siluman Merah.

Manager Area Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Wisata Klaster Ciwidey Perum Perhutani, Trisna Mulyana, di Bandung, kepada DeskJabar, Selasa, 20 Oktober 2020, menyebutkan, awalnya adalah rencana pembuatan monumen pertempuran tersebut dengan dibuat di Rancaupas.

Ide tersebut, katanya, muncul dari Kepala Bais (Badan Intelijen Strategis), yaitu Kisenda Wiranatakusumah.  Disebutkan, Kisenda Wiranatakusumah adalah putra dari Achmad Wiranatakusumah yang semasa perang itu, adalah putra Achmad Wiranatakusumah, Komandan Yon 26/Siluman Merah.

Lokasi pembuatan lokasi baru monumen pertempuran Barutunggul, di Wanawisata Rancaupas, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Trisna Mulyana

Wisata sejarah