Network
DESKJABAR – Perkembangan penggunaan senjata api militer dunia, salah satu yang menonjol, adalah versi pertempuran jarak dekat di perkotaan atau disebut urban warfare.
Sedikitnya, ada 5 senjata jarak dekat bersaing di dunia, salah satunya buatan PT Pindad Bandung, Jawa Barat, pada kancah industri militer.
Medan pertempuran urban warfare terutama di perkotaan, misalnya di stasiun kereta api, perampokan bank, pembajakan, perebutan penguasaan gedung, penyanderaan, dsb.
Baca Juga: Wanita Bercadar Bawa Pistol ke Istana Negara di Jakarta, Benarkah Senjata Digunakan Jenis FN ?
Umumnya, senjata cocok pada urban warfare adalah versi Close Quarter Battle (CQB) atau Close Quarter Combat (CQC), dimana sejumlah industri senjata dunia membuat, termasuk Indonesia melalui PT Pindad Bandung.
Berdasarkan pengamatan DeskJabar, ciri senjata versi urban warfare : ukuran pendek, laras sangat pendek (tanpa dudukan bayonet), bidikan teleskopik, banyak rail untuk aneka alat bidik, popor dibuat ringkas, pelurunya sekitar 30 butir, dan jarak tembak efektif 100-200 meter.
Senjata jarak pendek CQB terkenal pada masa kini, khusus menggunakan peluru kaliber 5,56 mm x 45, misalnya G36C buatan Jerman, HK416 Carbine dan HK416A5 (Jerman), M-4 CQB buatan Amerika, Steyr AUG CQB (Austria), FN SCAR L CQB (Belgia), dan banyak lagi.
Baca Juga: SB-2 V5 A1, Senjata Terbaru untuk Polisi Lansiran PT Pindad
Indonesia melalui PT Pindad (persero) juga memiproduksi senjata versi CQB, yaitu SS2 V5A1, tampaknya digunakan untuk militer Indonesia.
Informasi diperoleh DeskJabar dari PT Pindad, di Bandung, Jumat, 16 Desember 2022, menyebutkan, bahwa senjata QCB SS2 V5A1 merupakan upgrade dari varian standar SS2 V5.
SS2 V5A1 dirancang memiliki performa yang meningkat, dengan dilakukan sejumlah perubahan pada bagian komponen dari versi standar SS2 V5.
Baca Juga: KISAH SERAM ! Ojek Online Diganggu Kuntilanak di Cidurian, Dekat PT Pindad Bandung
Popor SS2 V5A1 menggunakan popor teleskopik (tidak menggunakan popor lipat seperti SS2 V5).
Tampilan aneka senjata keren versi QCB untuk urban warfare, juga menjadi ilham untuk dunia game elektronik, misalnya game Free Fire dimana di Indonesia juga ngetop.
Mungkin saja, suatu waku Free Fire Indonesia, jika ingin meningkatkan daya tarik bagi gamer Indonesia, bisa memasukan senjata produksi negara ini kedalam daftar weapon.
Paling tidak, bisa membuat gamer Free Fire Indonesia bisa “ikut merasakan” bagaimana pertempuran dengan menggunakan tampilan senjata QCB buatan Indonesia, termasuk untuk tema pertempuran urban warfare.
Jika sudah dimasukan kedalam game Free Fire, tampaknya senjata buatan Indonesia, entah SS1 atau SS2, dsb, bakal muncul pula aneka skin, mulai tampilan normal sampai evolusi bentuk aneh. ***
