INILAH Potensi Bahaya dari Sampah yang Kita Buang, di Bandung Volume Sampah Mencapai 1.529 Ton per Hari

- 12 Desember 2022, 10:18 WIB
Ada potensi bahaya besar dari sampah yang kita buang
Ada potensi bahaya besar dari sampah yang kita buang /Antara/Jessica Helena Wuysang/

 

DESKJABAR – Beberapa hari lalu sebuah tambang batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat meledak akibat gas metana yang telah memakan korban 10 penambang.

Ya, gas metana ternyata juga muncul tidak hanya di permukaan batubara, gas ini juga bisa  terbentuk dari tumpukan sampah yang kita buang, dan masih banyak lagi potensi bahaya yang terjadi dari sampah yang tidak kita kelola dengan baik.

Potensi bahaya ini semakin besar karena kota-kota besar dikenal sebagai penghasil sampah terbesar, dimana contohnya saja, di Kota Bandung volume sampahnya mencapai 1.529 ton per hari pada 2021.

Gas metana adalah gas yang lebih ringan dari udara, tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun.

Baca Juga: MINIMAL Rp 329 Miliar Sudah di Kantong Argentina, Prancis, Kroasia, dan Maroko di Semifinal Piala Dunia 2022

Gas metana yang diproduksi dari tumpukan sampah merupakan sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Gas metana yang tidak dikelola dengan baik akan terlepas ke atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global.

Timbunan sampah yang mengandung sampah organik ini akan terurai secara anaerob dan menyebabkan timbulnya gas bio atau Land Fill Gas (LFG) yang didominasi oleh gas metana (CH4).

Mengutip dari laman earthday.com, ada 3 alasan mengapa membuang sampah bisa membahayakan lingkungan yakni

Karena alasan-alasan inilah yang mendorong perlunya daur ulang sampah yang kita buang, karena jika tidak, lingkungan kita saat ini tengah menderita akibat maslaah-maslaah yang berkembang pesat seperti hujan asam, keracunan air tanah, polusi udara, tempat pembuangan sampah, dll.

Berikut 3 potensi bahaya dari sampah yang kita buang yakni :

1.Polusi

Bumi dapat tercemar dengan berbagai cara salah satunya dari pembuangan sampah yang saat ini kian masih dan berbahaya.

Baca Juga: ANTI KANTONG JEBOL, Nih Rekomendasi Tempat Nongkrong dan Ngopi Serba 10 Ribu di Bogor, Tempat Instagramable

Salah satunya adalah styrofoam yang terdapat pada barang-barang seperti cangkir kopi pagi Anda. Sampah Styrofoam yang dibuang akan membocorkan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah dan mencemari tanah.

Jika jumlah bahan kimia yang dibuang ini ini sangat tinggi, itu bisa menjadi penyebab kanker. Selain polusi tanah, polusi udara adalah masalah utama lainnya.

Pencemaran air juga merupakan alasan utama Anda harus mendaur ulang barang-barang seperti kosmetik dan botol air karena mencemari air dan membuatnya berbahaya bagi kesehatan kita.

Contoh lain adalah sampah plastic, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa dari 6,3 miliar metrik ton sampah plastik yang telah dihasilkan, hanya 9% dari sampah plastik tersebut yang telah didaur ulang.

2.Tempat Pembuangan Sampah

Sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah yang tidak didaur ulang, lama kelamaan akan menimbulkan bau tidak sedap dan beracun.

Racun bisa muncul dari tumpukan sampah dari bekas bahan kimia yang kita buang seperti kosmetik, pembersih lantai, baterei bekas, plastic atau styrofoam serta produk rumah tangga lainnya.

3.Habitat Alami

Perlunya mendaur ulang sampah karena jika tidak akan menimbulkan bermacam potensi bahaya.

Baca Juga: Stoners Bandung, Minggu 11 Desember 2022 Malam Reuni di Konser Musik The Rolling Stones

Dengan mendaur ulang dari barang-barang bekas yang akan kita buang akan membantu habitat alami.

Sebab, manusia menebang pohon lebih cepat daripada menanam kembali satu batang pohon. Untuk menjadi satu batang pohon baru memerlukan waktu yang lebih lama disbanding dengan hanya menebang satu pohon besar.

Begitu juga dengan aspek alam lainnya. Minyak, misalnya, adalah sumber daya yang tidak dapat diperbarui karena bumi membutuhkan waktu lebih dari 25 tahun untuk membuatnya. Selain itu, minyak berasal dari fosil dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses fosilisasi terjadi.

Jika kita tidak menggunakan kembali sumber daya yang kita miliki sekarang, pada akhirnya kita akan kehabisan sumber daya. Ini juga akan mempengaruhi habitat alami karena hewan tidak punya tempat tinggal. Daur ulang adalah cara terbaik untuk menghindari hasil ini.

Semakin banyak emisi yang kita hasilkan karena banyaknya sampah yang kita hasilkan, berdampak pada kita dalam jangka panjang.

Seseorang dapat mengembangkan penyakit seperti asma, cacat lahir, kanker, penyakit kardiovaskular, kanker anak, COPD, penyakit menular, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.

Baca Juga: MULUT Messi Memang Ampuh, FIFA Akhirnya Memulangkan Wasit Mateu Lahoz dari Piala Dunia 2022 di Qatar

Bakteri, hama, dan serangga juga dapat menambah masalah yang disebabkan oleh sampah.

Potensi ancaman yang ditimbulkan dari sampah yang kita buang semakin besar terutama di kota-kota besar.

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat, produksi sampah di Kota Bandung mencapai 1.529 ton per hari pada 2021.

Produksi sampah harian tersebut merupakan yang tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat.

Di urutan kedua ada Kota Bekasi dengan produksi sampah 1.501 ton per hari. Diikuti Kabupaten Bandung, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi dengan produksi sampah harian berturut-turut 1.489 ton, 1.419 ton, dan 1.194 ton.

Menurut data tersebut, jika dihitung secara keseluruhan, rata-rata produksi sampah di 27 kabupaten/kota Jawa Barat pada tahun 2021 mencapai 586,7 ton per hari. Angka ini sudah berkurang cukup banyak dari tahun 2020 yang rata-ratanya 944,7 ton sampah per hari.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x