DESKJABAR - Ambulans hilir mudik dari lokasi kejadian terdampak gempa Cianjur ke lokasi evakuasi di RS. Sayang Cianjur, mengangkut para korban meninggal maupun luka ringan dan berat.
Terlihat di DVI Biddokkes Polda Jabar, ruang jenazah RS. Sayang Cianjur, ambulans berdatangan.
Satu persatu mayat yang terbungkus dari lokasi gempa dimasukkan ke ruang jenazah RS. Cianjur untuk kemudian dilakukan identifikasi oleh tim DVI Polda Jabar.
Para jenazah tersebut dipenuhi dengan sejumlah luka dan memar pada bagian tubuhnya.
Beberapanya terlihat darah dari kepala dan badannya akibat ganasnya gempa di Cianjur.
Jenazah yang telah selesai diidentifikasi dibungkus dengan kain kafan.
"Ini sengaja dilakukan agar pada saat dibawa ke rumah itu tinggal dimakamkan," kata salah seorang polisi yang melakukan identifikasi mayat tersebut.
Proses pemulasaran jenazah di rumah keluarga korban juga sepertinya tidak memungkinkan karena rumah mereka rusak.
Terlihat hamparan mayat nan bertumpuk di ruangan tersebut dengan ukuran panjang yang berbeda-beda.
Itu menandakan ada yang usia dewasa atau pun lanjut usia, remaja, anak-anak hingga balita bahkan bayi.
Kondisi kamar jenazah RS Sayang Cianjur begitu harum.
Namun, pada saat masuk ke ruang jenazah yang berisi hamparan jenazah yang juga bertumpuk-tumpuk itu aura mistis terasa.
Jenazah yang telah selesai diidentifikasi, sudah dikafani itu satu per satu dinaikkan ke mobil ambulans untuk diantarkan ke keluarganya.
Pantauan di lapangan, terlihat sejumlah keluarga menjemput dan membersamai anggota keluarga mereka yang sudah tidak bernyawa itu.
Isak tangis keluarga di ruang jenazah maupun di luar ruangan pecah.
Mereka menangis histeris sejadi-jadinya. "Bapak, bapak," terdengar tangisan dari salah seorang dari mereka.
"Ibu mah aya keneh, ibu mah aya keneh (tidak meninggal)," sahut keluarga lainnya.
Terdengar dari yang lain. "Mah, gugah mah, gugah mah. Kenapa ambil nyawa ibu saya, Ya Allah, ambil aja nyawa saya," kata salah seorang anak perempuan berkerudung.
Histeris kejadian pada saat itu. Tangisan mereka pecah hingga tak sedikit yang teriak-teriak bahkan berujung pingsan tak sadarkan diri.
Moment itu terjadi pada hari H kejadian, Senin, 21 hingga Selasa, 22 November 2022.
Seperti diketahui, sejak hari pertama insiden terjadi pada pukul 13.20 WIB, Senin, ambulans pengangkut jenazah dan para korban tak hentinya hilir mudik mengevakuasi para korban.
Namun, hari ini , Rabu, 23 November 2022, hilir mudik ambulans sudah landai.
Hanya ada beberapa saja semalam, ambulans yang datang mengevakuasi korban.
Satu korban dievakuasi dan kini masih berada di kamar jenazah RS. Sayang Cianjur.
"Semalam ada satu, datang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari," kata salah satu dokter polisi, Rabu, 23 November 2022.
Kabiddokkes Polda Jabar Kombes Pol. Adang Azhar mengatakan, kemungkinan masih akan bertambah karena masih ada sejumlah keluarga yang datang melaporkan belum menemukan keluarganya.
"Masih ada laporan yang keluarganya belum ketemu, secepatnya akan kami tangani dan kami informasikan terkiat kabar lebih lanjut," kata Adang Azhar.***