Dinkes Bogor: Terdeteksi Kasus Penyakit Ginjal Akut Renggut Nyawa 3 Anak Balita di Kabupaten Bogor

- 29 Oktober 2022, 17:53 WIB
Ilustrasi, Penyakit Gagal Ginjal Akut renggut tiga nyawa anak balita di Kabupaten Bogor/Instagram@karikaturkeluarga
Ilustrasi, Penyakit Gagal Ginjal Akut renggut tiga nyawa anak balita di Kabupaten Bogor/Instagram@karikaturkeluarga /

DESKJABAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, merilis data 3 anak meninggal akibat penyakit ganguan ginjal akut, ketiganya merupakan warga kecamatan Citeureup, Gunung Puteri dan Kecamatan Jonggol.

Tiga anak balita meninggal dunia, akibat penyakit gangguan ginjal akut, sesuai data yang dirilis Dinkes Kabupaten Bogor dan ketiganya merupakan warga Kecamatan Citeureup, Gunung Puteri dan Jonggol Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Penyakit gangguan ginjal akut renggut 3 korban balita warga Citeureup, Gunung Puteri dan Jonggol, 2 balita meninggal di bulan Agustus 2022 dan 1 meninggal di bulan Oktober 2022.

Baca Juga: Doa Ampunan Dosa dari Menzalimi Diri Sendiri yang Diajarkan Nabi Saw kepada Abu Bakar As-Siddiq

Peristiwa kasus meninggalnya 3 balita di Kabupaten Bogor, dibenarkan Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana kepada Wartawan, Jumat, 28 Oktober 2022.

“Ya, tiga meninggal, yang dua kasus lama bulan Agustus 2022, dan satu bulan Oktober 2022,” katanya. Dilansir DeskJabar.com dari Dinkes Kabupaten Bogor.

Ketiga anak tersebut lanjut Adang, sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM), sebelum meninggal dunia. Diketahui, ketiganya memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirup, yang saat ini dilarang Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Sebenarnya pada bulan Agustus semua obat sudah ditarik di RSCM, namun pas kita investigasi ke rumah korban, obatnya masih ada,” ujarnya.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya: Gelar Jampana Festival, Cihideung Festival, Event Kegiatan Game, Warga Berebut Hasil Bumi

Selanjutnya kata Adang, ada satu lagi anak yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Fatmawati Jakarta Selatan,anak tersebut merupakan suspek gagal ginjal akut.

“Saat ini satu anak masih di rawat di RS Fatmawati, tapi masih suspek, nunggu konfirmasi akhirnya, karena kondisi anaknya masih bagus,” ujarnya.

Pihaknya menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan adanya penyakit gagal ginjal akut, konsumsi makanan yang sehat, terutama anak-anak.

“Jangan panik, sekarang kan belum dinyatakan sebagai penyakit menular,” tegasnya.

Yang terpenting menurutnya, konsumsi makanan sehat, banyak minum, dan kalau bisa kurangin makanan yang sifatnya mengandung zat pewarna.

Dan yang terpenting untuk anak-anak, bawa makanan dari rumah, lebih aman, lebih sehat dan lebih higienis, pungkasnya.

Sebelumnya diketahui Propinsi Jawa Barat menempati posisi kedua setelah DKI Jakarta kematian anak akibat penyakit gangguan ginjal akut.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x