Semua itu tergambar dari sepenggal, lirik lagu Yogyakarta yang dibawakan KLA Project,
“Walau kini kau telah tiada tak kembali, namun kotamu hadirkan senyummu abadi, aku selalu pulang lagi bila hati mulai sepi tanpa terobati”.
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta berbentuk kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualam.
Kesultanan Ngayogyakarta didirikan tahun 1755 oleh Pangeran Mangkubumi, yang bergelar Sultan Hamengkubuwono 1.
Sedangkan Kadipaten Paku Alam didirikan tahun 1813 oleh Pangeran Notokusumo, yang bergelar Adipati Paku Alam 1.
Sebenarnya kedua orang pendiri kesultanan ini masih bersaudara, pada saat itu pemerintah Hindia Belanda mengakui keberadaannya.
Sebagai kerajaan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, setelah jepang angkat kaki dari Indonesia Yogyakarta berniat mendirikan negara.
Sebenarnya kedua kerajaan ini telah menyiapkan untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat, lengkap dengan sistem pemerintahan, penduduk dan wilayah.
Namun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan yang dibacakan Ir. Soekarno, kedua kesultanan menyatakan bergabung dengan Indonesia.