Network
Giliran kelompok Dedi Mulyadi maju unjuk gigi. Bahkan, Dedi pun rela ada diposisi paling bawah menopang para pemanjat lainnya.
Satu per satu teman satu kelompoknya naik. Semakin banyak yang naik semakin berat beban yang dirasa.
Bahkan, salahsatu dari mereka sempat menginjak kepala Kang Dedi Mulyadi sampai topinya pun ikut terjatuh.
"Anjir, hulu aing ditincak," keluh Dedi. Para peserta lain terbahak-bahak tertawa.
"Awas, Mun ninggang ku aing digaplok," kata Kang Dedi sambil meringis kesakitan.
"Aduh, jadi rakyat teh susah, ripuh gening euy," kata Kang Dedi menambahkan sambil meringis menahan sakit.
Semakin banyak yang naik, semakin berat beban. Kang Dedi pun sampai meringis kesakitan. Tak lama tahanan pun roboh, padahal sedikit lagi mencapai puncak.
"Hai, para istri atau para wanita, begini nih perjuangan laki-laki mendapatkan, memperjuangkan cangcut, kalian harus mengerti," kata Kang Dedi Mulyadi
Giliran kelompok lain yang maju. Disela-sela mereka sedang membangun rangkaian, tiba-tiba Kang Dedi bercanda, memerosoti celana temannya.
Alhasil celananya merosot, sampai pakaian dalamnya pun terlihat. Rangkaiannya pun ikut merosot.
