Rasulullah bersabda yang artinya: “Saya dengan orang yang menyantuni anak yatim dekatnya seperi kedekatan jemari tangan (jari telunjuk dan jari tengah) di Surga.”
Sesuai sabda Raulullah tersebut, Ustadz Iswahyudi menjelaskan bahwa orang-orang yang menyantuni anak yatim, menanggung hidupnya anak yatim akan mendapat pahala derajat yang tinggi, akan mendapat pahala surganya dekat Rasulullah, sedekat jari telunjuk dan jari tengah.
Memberikan santunan pada anak yatim selain momen asyuro dan momen lainnya, menyantuni yatim juga dianjurkan pada bulan-bulan lain selain bulan asyuro, untuk menjamin kelangsungan hidup anak yatim, sambungnya.
Kebiasaan ulama-ulama terdahulu, menyantuni anak yatim pada tanggal 10 Muharram atau malam Asyuro, dengan kata lain tradisi yatiman ini sudah aja sejak dulu, turun temurun hingga saat ini, ucapnya.
Baca Juga: Siapakah Sosok Valencia Tanoesodibjo yang Dilamar Kevin Sanjaya di JIS di Momen Ulang Tahunnya?
Dalam satu riwayat, jelas Iswahyudi, Rasulullah SAW pun pada malam Asyuro diceritakan,memberi sedekah, menyantuni anak yatim dan keluarganya juga.
Muharram merupakan awal tahun, diawali dengan perbuatan yang bagus, semoga pada bulan-bulan berikutnya mendatangkan kebaikan-kebaikan, pungkasnya.***