1 Muharram 1444 Hijriah, INILAH Kisah Asal Muasal Puasa Asyura Berikut Pahalanya

- 30 Juli 2022, 11:18 WIB
Puasa Asyura (kesepuluh) di bulan Muharram sangat dianjurkan. Berikut kisah asal muasal puasa Asyura dan pahalanya./Publiktanggamus.com/Syaiful Amri /
Puasa Asyura (kesepuluh) di bulan Muharram sangat dianjurkan. Berikut kisah asal muasal puasa Asyura dan pahalanya./Publiktanggamus.com/Syaiful Amri / /

DESKJABAR - Hari ini Sabtu 30 Juli 2022 bertepatan dengan tanggal 1 Muharram Tahun Baru Hijriah atau 1444 H.

Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam dan termasuk 1 dari empat bulan yang istimewa sehingga disebut juga bulan haram.

Pada bulan Muharram ini kaum muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakan berbagai amalan kebaikan.

Karena sejatinya semua berharap tahun baru kali ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya dan Muharram adalah pijakan awalnya.

Baca Juga: Hikmah Agustusan, dari Jualan Bendera Merah Putih di Jalan Raya Bandung-Garut. Aep Raih Rp 1,5 Juta per Hari

Banyak amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharram diantaranya tadarus, dzikir, bersedekah, menyantuni anak yatim dan duafa, bertaubat, dan memperbanyak puasa sunnah.

Puasa di bulan Muharram dianjurkan Rasulullah SAW karena sebaik baiknya puasa setelah bulan ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

Terlebih diantara hari-hari di bulan Muharram ada puasa yang sangat dianjurkan yakni puasa Asyura.

Asyura sendiri bermakna kesepuluh atau hari ke 10 di bulan Muharram.

Baca Juga: Tugu Botol Kecap Ikon Puncak, setelah 40 Tahun Berdiri Dibongkar Pemilik Lahan

Dan bagi siapa saja yang dapat menunaikan puasa Asyura mendapat ganjaran pahala dihapuskan dosanya selama 1 tahun.

Nah, diantara kaum muslim boleh jadi ada yang penasaran bagaimana kisah atau asal muasal adanya puasa Asyura dan apa alasannya.

Dikutip DeskJabar dari Kanal Kajian Islam Channel berjudul " Ceramah Singkat Tentang Keutamaan di Bulan Muharram II Syekh Ali Jaber" diunggah 11 bulan lalu, berikut rangkumannya.

Dikisahkan, ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah beliau melihat orang Yahudi sedang berpuasa lalu Rasulullah bertanya kenapa mereka berpuasa dan apa alasannya.

Baca Juga: Uki Memberikan Hadiah Mahal Ini ketika Bertemu Ariel NOAH, Uki : Jangan Dipake Macam-macam!

Kemudian orang Yahudi menjawab bahwa hari itu bagi mereka adalah hari agung dan mulia karena Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari pasukan Firaun dan Allah tenggelamkan mereka di air laut.

Dengan begitu, selayaknya mereka bersyukur atas keselamatan Nabi Musa sehingga hari itu melakukan puasa.

Mendengar itu, kemudian Rasulullah SAW berkata, kami umat Islam lebih dianjurkan untuk mencintai para Nabi sebelumnya termasuk Nabi Musa.

Siang itu juga Rasulullah SAW memerintahkan pengikutnya untuk melaksanakan puasa.

Baca Juga: Lagu 'Dunia Tipu Tipu' yang Dilantunkan Yura Yunita Penyanyi Asal Bandung Trending di Kanal YouTube

Saat itu, bagi yang sedang berpuasa Rasulullah perintahkan untuk terus melanjutkan, sementara yang sudah buka atau tidak berpuasa beliau perintahkan untuk berpuasa.

"Itu satu kejadian untuk pertama kalinya," ujar Syekh Ali Jaber.

Diceritakan mendiang Syeh Ali Jaber, Rasulullah SAW bersabda "Saya bermohon kepada Allah untuk umatnya supaya puasa Asyura ini bisa mendapatkan ampunan dosa 1 tahun".

"Jadi, puasa Asyura atau 10 Muharram itu dapat mengampuni atau menghapus dosa selama 1 tahun," kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Meski Berat Hati, Warga Lepas Tugu Botol Kecap yang Sudah Berdiri 40 Tahun dan Jadi Icon Legendaris Puncak

Selain puasa Asyura, terang Syekh Ali Jaber dianjurkan juga memperbanyak puasa sunnah di hari hari lainnya di bulan Muharram.

Karena nabi bersabda "sebaik-baiknya puasa swsudah puasa Ramadhan adalah puasa bulan Muharram".

"Untuk itu, makanya dianjurkan untuk memperbanyak puasa di bulan Muharram," pungkasnya.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: YouTube Kajian Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x