DESKJABAR - Bagi Aep (31), momen Agustusan adalah berkah tersendiri.
Bulan Agustus bagi Aep dan teman-temannya jelang Agustusan adalah lahan untuk menambah penghasilannya dengan menjual bendera Merah Putih.
Aep yang ditemui Deskjabar di Jalan Raya Bandung - Garut persis depan PT Kahatex Rancaekek mengisahkan seputar usahanya menjual bendera Merah Putih ini.
Warga Leles Garut ini sehari-harinya bekerja di kawasan Tangerang, Banten sebagai penjahit maklun.
Aep mengerjakan jahitan yang dibayar tatkala perkejaan ya selesai.
Sejak lima tahun lalu Aep bersama tiga rekannya mulai berjualan bendera Merah Putih, umbul-umbul untuk momen Agustusan di jalan raya yang memungkinkan terlihat orang banyak
Aep yang baru berjualan pada hari pertama, Sabtu 30/07/2022 mengaku penjualan bendera Merah Putih dan umbul-umbul ramai sejak masuk tanggal 1 hingga 10 Agustus.
Menurut Aep omset penjualannya perhari bisa sampai Rp 1.500.000. diatas tanggal 10 sampai jelang 17 Agustus Aep mampu menjual bendera Merah Putih sampai Rp 800.000. lebih kecil dibandingkan sebelum tanggal 10.
Baca Juga: Uki Memberikan Hadiah Mahal Ini ketika Bertemu Ariel NOAH, Uki : Jangan Dipake Macam-macam!
Pembelinya berasal dari warga yang bendera di rumahnya sudah mulai kusam ataupun dari kantor-kantor yang sudah biasa membeli bendera dari Aep.
Bendera Merah Putih tersebut menurut Aep dibelinya dari penjual bendera grosiran di daerah Leles Kab. Garut.
Aep membelinya dari bandar dengan harga kisaran Rp 10.000.000.
Bahan untuk membuat bendera Merah Putih dari kain parasit.
Baca Juga: Lagu 'Dunia Tipu Tipu' yang Dilantunkan Yura Yunita Penyanyi Asal Bandung Trending di Kanal YouTube
Ia tidak berani menjual bendera dengan bahan katun karena harga jualnya lebih mahal.
Bendera Merah Putih ukuran 180 cm dijual Rp 30.000.
Ukuran 150 cm dijual dengan harga Rp 25.000 dan ukuran 120 cm ia jual seharga Rp 20.000.
Sedangkan bendera Merah Putih dengan ukuran lebih kecil dijual antara harga Rp 10.000.
"Alhamdulillah jualan saya selalu habis, " kata Aep ramah.
"Pembelinya banyak yang sudah jadi langganan. Mereka baik-baik malah banyak uang suka ngasih makanan," lanjutnya sambil menawarkan pisang dari salah seorang pelanggannya.
Berdagang dari pagi hingga sore hari tak membuatnya merasa lelah saat berjualan. Meski diterpa angin jalanan dan terik matahari yang menyengat.
Sebaliknya. Aep yang sengaja mengontrak rumah di kawasan Rancaekek selama berjualan ini mengganggap semua itu sebagai ujian dari ikhtiarnya.
Sambil berharap Agustus ini tidak turun hujan yang berarti akan mengurangi omsetnya, katanya mengakhiri percakapan. ***