Sikap seperti ini akan menimbulkan kecemburuan sosial diantara anak anak yang tidak mendapatkan haknya.
- Membandingkan anak
Anak yang selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain, akan menimbulkan perasaan rendah diri dan tidak percaya diri, terlebih jika hal yang dibanding-bandingkan adalah hal diluar kemampuan anak tersebut.
Sebagai contoh adalah, orang tua yang membandingkan nilai pelajaran anaknya dengan nilai temannya yang lebih tinggi, padahal kita tahu bahwa kemampuan anak berbeda-beda.
- Mengekang kebebasan anak
Bermain merupakan hak bagi anak yang sangat penting sebagai prosesnya dalam bersosialisasi terhadap lingkungan.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Yang perlu dilakukan orang tua adalah bukan melarangnya melainkan memberikan arahan atas apa yang baik yang bisa dilakukan dan yang tidak baik yang harus dihindari anak tersebut.
Dengan membebaskan anak untuk bermain, justru akan memberikan pengalaman dan pelajaran berharga kepada anak tentang saling menghargai dan menolong terhadap sesama.
- Mendoakan keburukan kepada anak
Setiap ucapan adalah doa, maka sebagai orang tua hendaknya ucapkanlah segala yang baik terhadap anak sekalipun sedang merasa kesal dengan tingkah laku anak.
Rasulullah SAW bersabda “ada tiga doa yang dikabulkan, doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa (keburukan) orang tua atas anaknya,” (HR. Tirmidzi No.1828).
Baca Juga: Harap-Harap Cemas Menunggu Pengumuman Hasil Tes SBMPTN, Ini Kata Buya Yahya