Network
DESKJABAR – Jangan terlalu cinta dunia atau mengejar dunia, karena itu adalah pangkal dosa dan pangkal bencana.
Pangkal dosa dan bencana itu ada dua, salah satunya cinta dunia.
Cinta dunia sama dengan terlalu mengejar dunia. Dalam Islam disebut dengan hubbud dunya.
Akan mendapat dosa bila seseorang terlalu fokus mengejar kenikmatan dunia, hingga melupakan akhirat.
Dikutip DeskJabar.com dari kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Imam Nawawi Al-Bantani, menjelaskan dua hal yang penjadi pangkal dosa dan pangkal bencana.
Baca Juga: JANGAN UCAPKAN Kalimat Ini Dilarang Diucapkan Ketika Berdoa Kepada Allah SWT
Nashaihul ‘Ibad adalah kitab yang berisi kumpulan nasihat dari ulama terdahulu, termasuk di dalamnya hadits Rasulullah SAW dan nasihat para sahabat.
Yang dikumpulkan oleh Syekh Imam Nawawi Al-Bantani, beliau adalah ulama besar asal Indonesia yang diakui dunia. Beliau juga diberi gelar sebagai bapak kitab kuning.
Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad, ada hadits Rasulullah SAW yang artinya:
“Pangkal segala dosa adalah cinta dunia, pangkal segala bencana adalah enggan membayar sepersepuluh (zakat pertanian) dan enggan mengeluarkan zakat (pada umumnya).”
Cinta dunia adalah pangkal dari segala dosa, seseorang yang terlalu sibuk dengan kehidupan dunia, maka dia sedang memupuk dosa.
Baca Juga: Jangan Pernah Mencoba, Dosa Istri terhadap Suami Bisa Membuat Masuk Neraka Jahanam
Cinta dunia bisa juga dikatakan terlalu sibuk mencari harta, mencari jabatan, mencari kenikmatan dunia, dan lain-lain. Sehingga melupakan kehidupa akhirat.
Tidak pernah beribadah, tidak pernah sholat, selalu ingin dipuji dan diagungkan. Itu merupakan ciri orang yang cinta dunia.
Karena sejatinya, keagungan hanya milik Allah SWT, dan kenikmatan yang abadi adanya di akhirat kelak.
Sikap cinta dunia ini akan menimbulkan banyak dosa, baik itu dosa kecil atau dosa besar.
Karena semua dosa itu berawal dari terlalu cinta terhadap dunia.
Yang kedua adalah pangkal dari segala bencana adalah tidak mau membayar zakat.
Baik itu zakat pertanian atau zakat-zakat yang lainnya.
Bencana yang dimaksud adalah bencana yang menimpa orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.
Seorang petani yang tanahnya luas wajib mengeluarkan zakat pertanian, jika tidak maka bencana akan menghampirinya.
Tidak hanya zakat pertanian, ada juga zakat yang lainnya.
Seperti zakat harta (zakat mall), zakat fitrah pada bulan Ramadhan, zakat emas dan yang lainnya.
Kita perlu tau berapa takaran zakat yang perlu dikeluarkan dari setiap harta yang dimiliki, jangan sampai salah perhitungan.
Itulah dua pangkal dosa dan bencana yang tertulis dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Imam Nawawi Al-Bantani.
Jangan sampai kita lupa terhadap hal ini, karena lebih baik menghindari serta menjauhi dosa dan bencana yang akan datang.***
