Bolehkah Sholat Tahajud 2 Rakaat Saja dan 1 Witir karena Telat Bangun? Simak Ustadz Syafiq Riza Basalamah

- 6 Juni 2022, 14:59 WIB
Bolehkah sholat tahajud 2 rakaat ditambah 1 witir saja karena telat bangun? Simak Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
Bolehkah sholat tahajud 2 rakaat ditambah 1 witir saja karena telat bangun? Simak Ustadz Syafiq Riza Basalamah. /Pexels/ @Pir Sumeyra/

DESKJABAR – Sholat tahajud menurut beberapa referensi hadits dikerjakan sebanyak 8 rakaat ditambah 3 witir, dan sediakan waktu lebih untuk berdoa dan mohon ampun pada-Nya.

Namun ada saja yang telat bangun sholat tahajud dan akhirnya melaksanakan ibadah sunnah ini mepet dengan waktu subuh.

Jangankan berdoa, mengerjakan sholat tahajud juga dengan mempersingkat rakaat, mempercepat bacaan untuk mengejar sebelum masuk subuh.

Alhasil, rakaat sholat tahajud pun dipangkas seadanya yakni 2 saja ditambah 1 witir. Apakah boleh melakukan ibadah sepertiga malam seperti itu?

Mengutip dari Youtube Syafiq Riza Basalamah Official yang tayang pada 16 Juli 2019, inilah penjelasannya.

Sholat tahajud memiliki keutamaan dan keistimewaan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, ibadah sunnah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Adab-Adab Dalam Melaksanakan Sholat Tahajud. Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Bahkan Rasulullah SAW pun senantiasa mengerjakannya setiap malam agar bisa lebih dekat dengan Allah SWT.

Ya, Rasulullah SAW saja yang sudah mendapat jaminan surga dan keselamatan di akhirat, masih istiqomah melaksanakan sholat tahajud.

Jadi, sebagai umatnya yang ingin mengikuti jejak Rasulullah SAW hingga ke jannah-Nya, lakukan secara konsisten juga ibadah di sepertiga malam ini.

Sengaja bangunlah tengah malam untuk melaksanakan ibadah sunnah yang mulia ini.

Waktu pengerjaan ibadah sunnah ini bisa di sepertiga malam yang pertama, yakni bada isya hingga pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Sholat Tahajud, Sholat Sunnah Paling Utama, Berikut Hadits Nabi Muhammad SAW  

Bisa juga di sepertiga malam yang kedua yakni pukul 22. 00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.

Dan sepertiga malam yang terakhir yakni pukul 01.00 hingga menjelang waktu subuh.

Diantara ketiga itu, yang paling terbaik adalah di sepertiga malam yang terakhir tapi kalau bisa jangan terlalu mepet dengan subuh.

Menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah, kalau memang terpaksa memangkas rakaat karena telat bangun diperbolehkan.

“Enggak ada masalah ketika dia, tahajudnya adalah witir. Memilih 2 plus 1. Atau dia langsung 3 rakaat (1 kali salam), atau 5 rakaat, atau 7 rakaat, enggak ada masalah dia sholat seperti itu,” ujarnya.

Artinya, lanjut Ustadz Syafiq Riza Basalamah, tahajud lebih identik dengan ibadah malam yang dikerjakan setelah tidur.

Tapi usahakan untuk mengerjakan ibadah sunnah di sepertiga malam ini tidak terlalu mepet waktu subuh.

Sediakan juga waktu memohon ampun dan bermunajat kepada Allah SWT. Waktu untuk merenungi segala kesalahan dan minta maaf kepada-Nya.

“Kalau bangun terlalu mepet, mungkin kita hanya bisa sholat. Bacaannya pun cepat, dan ketika mau berdoa pun tahu-tahu sudah azan subuh, maka nasihat ana (saya), mengkhususkan waktu lah,” ujar Ustadz Syafiq Riza Basalamah.

Kalau memang ada urusan yang harus diselesaikan di pagi hari, lanjut dia, maka diusahakan untuk bangun lebih awal agar bisa sholat tahajud penuh kekhusyukan.

Baca Juga: Sholat Tahajud Tidak Boleh Disatukan dengan Sholat Hajat, Benarkah? Ini Jawaban Buya Yahya

Jumlah rakaat yang selalu dikerjakan Rasulullah SAW adalah 8 tahajud dan 3 witir.

Tata cara ini berdasarkan hadits riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang artinya:

“Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah salat dua rakaat kemudian dua lagi, lalu dua lagi, dan kemudian dua lagi, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan salat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”

Menurut Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah menambah di Ramadhan ataupun di luar Ramadhan lebih dari 11 rakaat.

Itulah penjelasan mengapa sholat tahajud tidak boleh dilakukan mepet dengan waktu subuh. Agar bisa dilakukan secara khusyuk dan bisa bermunajat terlebih dahulu.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Syafiq Riza Basalamah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x