“Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan,” ucapnya.
Emil juga tidak lepas sesuai saran dari ulama, sehingga kewajiban seorang ayah wajib menunaikan hak dari Eril, dan itu semua alasan Emil dan keluarga telah mengikhlaskan sosok ananda Eril.
“Inilah berjuta alasan juga, kanapa kami sudah sangat mengikhilaskan kepergiannya,” kata Emil.
Berikut catatan lengkap dalam video unggahan Ridwan Kamil untuk sang putra tercinta Emmiril Khan Mumtaz.
KAPAN KITA PULANG?
Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami. Hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 32 Kapan Dibuka? Simak Tanggal, Syarat dan Cara Lolos Verifikasi Wajah
Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.
Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anafauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita.