Kerajaan Pajajaran di Bawah Prabu Siliwangi Memiliki Pasukan Gajah, Ini Penjelasan Penjelajah Portugis

- 20 Mei 2022, 12:58 WIB
Raja Pajajaran Prabu Siliwangi yang memiliki pasukan gajah
Raja Pajajaran Prabu Siliwangi yang memiliki pasukan gajah /Instagram @sindungmart/

DESKJABAR - Bukti kehebatan Kerajaan Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi sempat direkam oleh penjelajah Portugis.

Seperti diketahui, Kerajaan Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi mencapai masa keemasannya.

Wilayah Kerajaan Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi saat itu sangat luas hingga wilayah Jawa Tengah sekarang.

Rakyat Kerajaan Pajajaran pun hidup makmur dan Prabu Siliwangi menjadi raja yang sangat diidolakan.

Penjelajah Portugis yang sempat merekam kehebatan Kerajaan Pajajaran tersebut adalah Henriquez Lerne yang dikutip buku History of Java.

Henriquez Lerne datang ke tanah Sunda pada abad 15, ketika Kerajaan Pajajaran tengah mencapai zaman keemasan.

Baca Juga: Sempat Dikira Candi, Ini Kisah Batu Susun Rompe di Ciamis yang Kabarnya Ada Hubungan dengan Kerajaan Pajajaran

Ia menyebutkan, Kerajaan Sunda saat itu memiliki prajurit sekitar 100.000 orang dan 40 pasukan gajah. Rakyatnya sangat menghormati dan mengidolakan pemimpinnya.

Ini catatan Henriquez Lerne yang dikutip buku History of Java:

"Tanahnya sangat kaya. Emas murni seberat 6 karat telah ditemukan. Ada banyak daging ternak, permainan dan pembagian. Penduduknya tidak begitu ganas, sangat mengidolakan pemimpinnya,".

Disebutkan pula, wanita di Kerajaan Sunda cantik-cantik, terutama wanita dari kalangan atas.

Kerajaan Pajajaran pun telah mampu membangun parit-parit untuk pertahanan.

Baca Juga: Selain Sakti dan Tampan, Prabu Siliwangi Seorang The Smiling King, Patungnya Tersimpan di Belanda?

Kendati demikian, katanya, kerajaan Sunda tersebut tak memiliki armada angkatan laut sekuat armada daratnya.

Catatan Henriquez Lerne tersebut menjadi sumber buku Decada karya Jonno de Baros. Dan buku Decada menjadi rujukan utama masyarakat Eropa saat itu tentang Nusantara.

Dari manakah Prabu Siliwangi mendapatkan 40 gajah untuk pasukan perangnya?

Ta ada keterangan resmi, akan tetapi bisa saja gajah-gajah itu diperolehnya dari Sumatera.

Seperti diketahui, jalur lalu lintas laut Jawa-Sumatera saat itu telah berjalan normal.

Hubungan masyarakat antara kedua pulau ini pun telah terjalin.

Sayangnya, bekas-bekas atau situs Kerajaan Pajajaran sangat susah ditemukan.

Baca Juga: 2 Nama Tempat di Garut Utara Pemberian Prabu Siliwangi, Abadi hingga Sekarang dan Menjadi Daerah Maju

Oleh karena itu keberadaan Kerajaan Pajajaran berikut kehebatannya sebagian besar merupakan cerita dari mulut ke mulut.

Sejarawan Garut, Warjita, penyusun buku Perkembangan Kota Garut, menjelaskan alasannya.

Ia mengatakan, situs atau bekas kerajaan di Jawa Barat umumnya memang sangat susah dicari peninggalannya.

Hal itu terjadi karena bangunan-bangunan di Jawa Barat zaman dulu, termasuk rumah raja, terbuat dari bahan kayu dan bambu sehingga mudah lapuk dimakan zaman.

Hal lainnya, kerajaan-kerajaan Sunda umumnya tak mengedepankan kemewahan.

"Kerajaan-kerajaan Sunda lebih mengutamakan keseimbangan antara manusia dengan alam," katanya.

Oleh karena itu, kehidupan raja-raja Sunda umumnya religius dan jarang melakukan invasi ke daerah luar untuk memperluas wilayah kerajaannya.

Dengan sikap seperti itu, raja-raja Sunda pun jarang sekali membangun keraton indah seperti raja yang lainnya.

"Mereka umumnya hidup seperti rakyat kebanyakan, tinggal di rumah biasa," katanya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: History of Java


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x