“Dan begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” ungkap Sudirman.
Baca Juga: Fitrul Dwi Rustapa tak Pasang Target Tinggi di Persib, Ada yang Lebih Penting
"Si (mahasiswa) laki-lakinya langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian (mahasiswa) ceweknya, menyusul (meninggal) satu bulan kemudian,," tambahnya.
Dalam ceritanya, pengelola Rowo Bayu bernama Sudirman meyakini bahwa KKN di Desa Penari yang viral itu nyatanya terjadi di dekat desa wisata Rowo Bayu.
Bahkan, Sudirman mengatakan tanggal dan tahun tragedi itu telah tercatat terjadi di Rowo Bayu.
"KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semua tercatat," kata Sudirman kepada Erick Thohir.
Dalam akhir video, Erick Thohir mengungkapkan dirinya tertarik mengunjungi Desa Wisata ini, tetapi ia minta akan datang pada siang hari.
Baca Juga: SEA Games 2022, Odekta Naibaho Menorehkan Prestasi dengan Menyumbangkan Medali Emas Marathon
''Saya sudah dua kali ke Banyuwangi, berarti ada yang ketiga-nya nanti. Untuk melihat desa wisata. Tapi ke Desa Penarinya siang-siang saja. Nanti ada yang tertinggal, saya takut,'' ujar Erick Thohir sambil tersenyum sumringah.
"Kita kawal pak," ujar Sudirman.