“Saat dimakamkan kembali kain kafan lama tidak dibuka tapi dilapis lagi dengan kain kapan yang baru”, kata Bah Amin yang menduga jika semasa hidup almarhumah punya 'sesuatu'.
Entah karena makamnya dipindahkan sesuai permintaan almarhumah yang datang lewat mimpi atau kebetulan karena sudah takdirnya, tutur Bah Amin, beberapa bulan kemudian kehidupan ekonomi anaknya lambat laun semakin meningkat dan kaya raya.
“Dulu kan kehidupan anaknya itu biasa-biasa saja, rumahnya hanya rumah panggung. Tapi sekarang sesudah ibunya dipindahin ke pemakaman baru, Alhamdulillah kelihatan maju hidupnya makmur. Sekarang sudah kaya raya punya rumah bagus”, kata Bah Amin.
Menurut Bah Amin, anak almarhumah itu pekerjaannya jualan siomay di Jakarta. Dari kehidupannya yang prihatin setelah memindahkan makam ibunya setiap bulannya bisa membawa uang banyak untuk keluarga di kampungnya.
“Bahkan anak cucunya juga sekarang sudah pada punya rumah gedong sendiri yang bagus”, pungkas Bah Amin seraya mengajak melihat rumah dimaksud untuk membuktikannya. Wallohualam...!***