Oleh karena itu, baik shaum wajib di bulan suci maupun sunnah di dua hari tersebut memiliki keistimewaan di hadapan Allah SWT.
Ustad Syafiq Riza Basalamah memberikan penjelasan mengenai pahala jika menyatukan niat shaum wajib dan sunnah ini.
Menurutnya, seseorang yang mengganti atau qadha Ramadhan pada hari dua hari istimewa itu, maka ia mendapat balasan kebaikan Allah SWT dari membayar hutangnya saja.
“Dia dapat pahala qadha (mengganti), tapi dapat keutamaan harinya. Hari Senin itu, engkau puasa, engkau tidak, itu hari diangkatnya amalan,” kata Ustadz Syafiq Riza.
Oleh karena itu, pahala yang didapat tidak dobel jika seseorang yang membayar qadha Ramadhan di hari istimewa sunnah, hanya dari wajibnya saja.
“Karena antara wajib dan sunnah ini lebih utama yang wajib. Jadi kalau kita membayar hutang pada hari Senin atau Kamis, maka pahala yang diangkat ya pahala puasa wajibnya,” ujar Ustadz Syafiq Riza lagi.
Kendati demikian, lanjut dia, tentu melaksanakan qadha Ramadhan di hari istimewa menjadi lebih mulia.
“Tapi tetap kita dapat pahala hari seninnya, bukan dapat pahala sunnah nya ya. Tapi dapat pahala diangkatnya amalan pada hari Senin dan diangkatnya amalan pada hari kamis,” ujar Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
Oleh karena itu, sebaiknya kita melaksanakan qadha Ramadhan di hari-hari istimewa.