DESKJABAR - Masyarakat Indonesia, dalam beberapa hari terakhir ini mungkin bertanya-tanya kenapa suhu udara di siang hari terasa sangat panas berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Ternyata, menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada beberapa hal yang memicu terjadinya fenomena panas terik itu.
Antara lain, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Asnawi Main Timnas Indonesia Akan Pesta Gol Vs Timor Leste SEA Games 2021: Live RCTI dan iNewsTV
Hal itu, jelas BMKG, menyebabkan tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari yang diperkirakan akan terjadi hingga pertengahan Mei 2022.
"Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Senin 9 Mei 2022 di Jakarta.
Guswanto menjelaskan, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat awan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
"Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena gelombang panas", ujar Guswanto.
Baca Juga: PANGANDARAN BERANTAKAN: Susi 'Murka' Sampah Berserakan, Tiket Masuk Dinaikkan?