Kapan Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Dhuha? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 9 Mei 2022, 12:09 WIB
Ilustrasi sholat dhuha, waktu terbaik melaksanakannya adalah waktu syuruq atau awal dhuha
Ilustrasi sholat dhuha, waktu terbaik melaksanakannya adalah waktu syuruq atau awal dhuha /Pixabay/Purwakawebid/

DESKJABAR – Sholat dhuha merupakan salah satu amalan yang dalam ajaran Islam hukumnya tidak wajib namun sangat dianjurkan apabila mampu melaksanakannya.

Jika tidak mampu mengerjakan sholat dhuha, pada dasarnya tidak apa-apa dan tidak dinilai berdosa.

Namun Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala bagi umat muslim yang bersedia untuk meluangkan waktunya mengerjakan amalan ibadah sholat dhuha.

Dalam hal ini ibadah sholat dhuha ternyata memiliki banyak keutamaan diantara apabila dilakukan secara benar, serius dan hanya beribadah kepada Allah SWT maka akan mendapat kelancaran dan kemudahan dalam hal rezeki.

Baca Juga: Apakah NYI RORO KIDUL Itu Jin, Siapa Dia? Ustadz Syafiq Riza Basalamah Menjelaskan

Akan tetapi seringkali timbul pertanyaan dari umat muslim terkait kapan waktu yang tepat dan terbaik melaksanakan sholat dhuha.

Pada dasarnya selama waktu dhuha dari awal sampai menjelang adzan dzuhur, waktu tersebut dianjurkan melaksanakan sholat dhuha.

Akan tetapi ada 1 waktu yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat dhuha.

Seperti dilansir dari kanal Youtube Adi Hidayat Official berjudul “(Tanya Jawab) Waktu Terbaik untuk Shalat Dhuha -Ustadz Adi Hidayat” yang diunggah pada tanggal 7 Mei 2022, berikut penjelasannya.

Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha menurut Ustadz Adi Hidayat adalah pada waktu syuruq atau awal dhuha.

Adapun waktu syuruq atau awal dhuha diperkirakan berkisar antara jam 05.30 pagi.

Baca Juga: TUYUL Ternyata Tidak Mampu Mencuri Uang dari ATM: Kenapa? Ini Alasannya...

Disarankan bagi umat muslim apabila selesai sholat subuh untuk kemudian beraktivitas seperti dzikir, membaca Al Qur’an, ta’lim sambil menunggu waktu syuruq untuk melaksanakan sholat dhuha.

“Kemudian dia nggak langsung beranjak, jadi setelah dua rakaat subuh, nggak langsung pulang duduk dulu ada yang ngaji ada yang ikut ta'lim, ada yang tilawah, ada yang hafalan (Al Qur’an), sampai tiba awal dhuha yang disebut dengan syuruq itu,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Sampai matahari sudah naik sekitar jam 07.30 atau 08.00, itu merupakan waktu pertengahan dhuha yang berlangsung sampai jam 10.30.

Kemudian waktu akhir dhuha mencakup dari jam 10.30 sampai menjelang tibanya dzuhur.

“Waktunya dimulai sejak waktu syuruq, syuruq itu awal dhuha. Perjalanan matahari yang bergerak dari mulai terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya, sampai nanti bergeser lagi sekira bayangan itu satu tombak kurang lebih,” kata Ustadz Adi Hidayat.

“Kalau kita menanam tombak sampai kokoh (menancap ke tanah) ada matahari bayangannya sudah satu tombak sama dengan itu (tombak), bisa jadi memanjang atau mengecil itu waktunya syuruq namanya. Pergerakan mataharinya disebut isyraq. Berada di porosnya disebut masyriq,” sambungnya.

Menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat, barangsiapa yang melaksanakan sholat dhuha pada waktu syuruq atau awal dhuha dengan 2 rakaat maka akan mendapatkan pahala yang senilai dengan haji dan umrah.

Namun dalam memahami konteks pahala yang senilai dengan haji dan umrah Ustadz Adi Hidayat menyampaikan agar jangan dipahami sudah melaksanakan ibadah haji atau umrah.

“Jangan dipahami sudah haji dan umrah. Tetapi dipahaminya pahala yang senilai itu. Tapi belum tentu dapat kemuliaan sholat misalnya di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, kemulian yang lainnya tapi pahalanya baik,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sepak bola SEA Games 2022 Grup A Timnas Indonesia Vs Timor Leste Besok 10 Mei 2022

“Apa diantaranya senilai haji dan umrah itu? peluang mendapati surga dan rahmat Allah SWT, berpeluang merubah perilaku menjadi lebih baik,” ujarnya menambahkan.

Apabila belum mampu menunaikan ibadah haji atau umrah, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar konsisten melaksanakan sholat dhuha di waktu syuruq.

“Diantara jalan kalau belum mampu haji atau umrah, konsisten sholat syuruq itu awal dhuha. Kalau orang terbiasa sholat syuruq manfaat utamanya itu bisa merubah perilakunya menjadi lebih baik. Makanya didapatkan pahala senilai ibadah haji dan umrah. Nah itu mahal sekali, ” tuturnya.

Jika memiliki waktu luang, kata Ustdaz Adi Hidayat, alangkah baiknya menyempatkan sholat dhuha agar mendapat pahala serta mendapatkan kelimpahan rezeki seperti, ketenangan batin, kesehatan, jodoh, dan lain-lain.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah