السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah"
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian," (HR. Ibnu Majah).
Jika terlalu panjang maka cukup mengucapkan Assalamu’alaikum ahlad-diyaar
3. Menghadap kiblat
Dianjurkan menghadap ke wajah mayit, berarti kita membelakangi kiblat saat berdoa untuk almarhum atau almarhumah, boleh juga menghadap kiblat membelakangi mayit.
"Sebaiknya dan kalau memungkinkan, menghadap wajah mayit, berarti membelakangi kiblat," tutur Ustadz Azkan Ihsan.
4. Kirimkan doa untuk almarhum dan almarhumah.
Sebelum membacakan doa, ucapkan salam khusus kepada almarhum atau almarhumah yang akan kita doakan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ya atau wahai (sebutkan namanya) bin atau binti (sebutkan nama orang tuanya).