Saksikan LINK Live Streaming Rukyat HILAL untuk Tentukan Bulan Syawal 1443, Inilah Bentuk Hilal Tanda Lebaran

- 29 April 2022, 03:30 WIB
Informasi prakiraan hilal saat matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022
Informasi prakiraan hilal saat matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 /bmkg.go.id/

DESKJABAR - Penasaran dengan bentuk hilal? Anda bisa menyaksikannya dalam melalui link live streaming rukyat (observasi) hilal di 30 lokasi di Indonesia oleh BMKG. Akan ditentukan 1 Syawal 1443. 

Rukyat atau observasi hilal akan dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang salah satu tugasnya memberkan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari (kalender hijriyah).

Berdasarkan informasi dari laman bmkg.go,id, BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah.

Baca Juga: Sambut Lebaran Idul Fitri, Ini Link Twibbon Ucapan Lebaran dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Berikut Caranya

Selain memberikan informasi data-data hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 30 lokasi di Indonesia yang bisa disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal www.bmkg.go.id/hilal setiap bulan.

Demikian juga dalam penentuan awal bulan Syawal 1443 H, BMKG memberikan informasi data-data hilal (hasil hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan rukyat (observasi) hilal.

Informasi seputar penentuan hilal ini meliputi :

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 2022 Tanggal Berapa? Sidang Isbat, Lebaran Pemerintah, NU dan Muhammadiyah Bisa Serentak

1. Waktu konjungsi (ijtima’) dan terbenam matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.

Untuk penentuan awal bulan Syawal 1443 H, konjungsi akan terjadi pada Sabtu, 30 April 2022 M, pukul 20.27.56 UT atau Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03. 27.56 WIB atau pukul 04. 27.56 WITA, atau pukul 05. 27.56 WIT.

Di wilayah Indonesia pada tanggal 1 Mei 2022, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.29.47 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45.42 WIB di Sabang, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia.

Baca Juga: MUDIK Aman dan NYAMAN, Unduh Aplikasi BPJT INFO TOL, Pantau CCTV Mudik Lebaran, atau Panteng Stasiun Radio

2. Ketinggian hilal

Tinggi Hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.

Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1443 H bagi yang
menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1443 H, perlu
diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 tersebut.

Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara antara 3,79 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 5,57 derajat di Sabang, Aceh.

Baca Juga: Cara Aman dan Nyaman Mudik Lebaran Idul Fitri, Hindari Waktu-waktu Ini

3. Elongasi

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari yang
diamati oleh pengamat di permukaan Bumi.

Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 4,88 derajat
di Oksibil, Papua sampai dengan 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

4. Umur Bulan
Peta umur bulan adalah selisih waktu terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Pada peta tersebut ditampilkan juga umur bulan untuk pengamat di Indonesia.

Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 12,03 jam
di Merauke, Papua sampai dengan 15,30 jam di Sabang, Aceh.

5. Peta lag

Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 19,19 menit di Merauke, Papua sampai dengan 27,07 menit di Sabang, Aceh.

6. Fraksi Iluminasi Bulan (FIB)

FIB adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai Matahari dan menghadap ke pengamat dengan luas seluruh piringan Bulan.

Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 0,18% di Oksibil, Papua sampai dengan 0,31% di Sabang, Aceh.

7. Objek astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan hilal atau lebih lebih cerlang daripada hilal.

Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai hilal.

Pada tanggal 1 Mei 2022, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10° dari Bulan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah