Menurut Ustadz Adi Hidayat waktu lailatul qadar itu dibatasi dari setelah Isya terbentang luas sampai menjelang fajar (Subuh).
Hal ini pun sebagaimana merujuk pada Surah Al Qadar ayat 5:
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Latin; salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Artinya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
"kalau Anda ingin mendapat kesempatan luas dapat malam Al qadar, cara paling gampang jangan tinggalkan malamnya, khususnya di 10 malam terakhir itu usahakan ada yang bangun," kat Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Puan Maharani Dinanti Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender di Indonesia
Baiknya lagi disela-sela waktu lailatul qadar tersebut memperbanyak ibadah, khususnya di waktu uj dari jam 2 sampai jam 4.
Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan usahakan di 10 malam terakhir memperbanyak ibadah walapun hanya 5 menit saja.
Bahkan ada rumus daru Ulama yang lebih dahsyat jika tidak ingin ketinggalan waktu lailatul qadar, yaitu dengan meningkatkan ibadah sejak awal hingga akhir Ramadhan.