Network
DESKJABAR - Ada hal yang menarik di bulan puasa Ramadhan, yaitu bagi orang yang puasa tidak hanya doanya terkabul, tapi ada manfaat bagi kesehatan saraf mata.
Manfaat dari puasa Ramadhan ini bisa dijadikan salah satu bahan referensi untuk menjaga kesehatan saraf mata.
Jadi, ibadah puasa Ramadhan selain bisa mengabulkan doa seseorang, shaum Ramadhan juga bermanfaat menjaga kesehatan mata.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam dimana setiap muslim telah mukallaf diwajibkan untuk melaksanakannya.
Baca Juga: KWETIAU GORENG, Untuk Buka Puasa Ala Nuraaini Soewarto
Perintah puasa Ramadhan disyariatkan dengan tujuan utama untuk menggapai hakikat takwa.
Selain itu, ibadah puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan diantaranya doa terkabul dan sehat untuk saraf mata.
Lanjut, setiap ibadah yang diperintahkan kan oleh Allah SWT selalu menyimpan manfaat baik untuk urusan akhirat atau dunia, lebih spesifik bagi kesehatan.
Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana keberkahannya tidak hanya sebatas pada urusan akhirat saja namun juga pada urusan dunia termasuk kesehatan.
Terdapat banyak penelitian yang menjelaskan manfaat Puasa Ramadhan bagi kesehatan.
Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Mata
Allah SWT telah menciptakan tekanan fisiologi dalam bola mata yang disebut dengan tekanan intraokuler.
Baca Juga: RAHASIA MENJELANG BUKA PUASA, Kata Ustadz Adi Hidayat, Doa Secepat Kilat Menembus Langit
Tekanan yang memiliki rentang normal antara 10 - 20 mmHg ini berfungsi untuk menstabilkan bentuk mata, mensuplai nutrisi ke mata dan sebagai mediator refraksi/pembiasan cahaya sehingga mata dapat digunakan untuk melihat.
Tekanan intraokuler dianalogikan seperti tekanan darah dimana ketika tekanannya menurun atau meningkat dapat mempengaruhi fungsi mata.
Ibadah puasa Ramadhan memiliki pengaruh secara langsung terhadap kesehatan mata.
Baik ditinjau dari fisiologi tekanan intraokuler itu sendiri hingga kadar air mata, dan juga fungsi lensa mata.
Dalam penelitian disebutkan bahwa puasa Ramadhan memiliki pengaruh terhadap peningkatan tekanan intraokular khususnya pada pagi hari baik pada orang sehat maupun orang dengan gangguan glaukoma.
Hal ini disebabkan karena asupan cairan atau makanan khususnya pada saat sahur.
Penelitian lain menyebutkan bahwa ada perubahan tekanan intraokuler selama bulan Ramadhan.
Maka yang mempunyai gangguan tekanan intraokuler misalnya penyakit glaukoma dianjurkan untuk membatasi asupan cairan pada saat sahur.
Agar mencegah peningkatan tekanan intraokuler karena ketika tekanan tersebut meningkat akan menimbulkan nyeri di area sekitar mata.
Hanya saja, seberapa banyak jumlah cairan yang harus dibatasi belum banyak dijelaskan.
Sehingga hal ini menjadi salah satu kelemahan dari penelitian-penelitian tersebut yang sekaligus menjadi peluang untuk mengkaji secara ilmiah dalam penelitian selanjutnya.
Puasa Ramadhan juga berpengaruh terhadap penurunan fungsi air mata sebagai efek perubahan porsi asupan makanan.
Sehingga ketika sahur dan berbuka disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zinc, kalium, vitamin A, vitamin B6 dan vitamin C untuk menjaga fungsi dan kadar air mata.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa puasa Ramadhan tidak berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit rabun jauh.
Jadi, bagi pasien yang sedang mengalami penyakit mata semisal glaukoma disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis mata.
Untuk mendapatkan saran aman atau tidaknya menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Sebuah studi menjelaskan bahwa, puasa Ramadhan tidak memiliki pengaruh terhadap fisiologi mata baik dari sisi tekanan intraokuler dan fungsi penglihatan.
Di lain sisi, pada aspek kesehatan mata, masih dibutuhkan penelitian-penelitian lain yang menjelaskan tentang pengaruh puasa Ramadhan terhadap penyakit mata jenis lain.
Dikutip DeskJabar.com dari jurnal 'Khazanah' Vol.XV, Nomor 02, 2017.***
