Network
DESKJABAR – Pada waktu-waktu tertentu di Indonesia, umat Islam melakukan ziarah kubur.
Tepatnya, ziarah kubur ini merupakan tradisi yang dilakukan ketika menjelang bulan yang di dalamny akita wajib berpuasa, yiatu bulan suci Ramadhan.
Selain itu, ziarah kubur ini juga dilakukan sering ketika pada hari raya Idul Fitri.
Namun, sebenarnya kegiatan ziarah kubur ini boleh dilaksankan di waktu kapanpun.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Sidang Isbat Ramadhan 2022, Kapan Mulai Sholat Tarawih?
Bahkan, kegiatan ziarah kubur ini juga menjadi bagian yang dilakukan juga oleh Rasulullah SAW.
Sehingga, kegiatan ziarah kubur ini justru tidak dilarang, tetapi dianjurkan.
Ada nilai-nilai yang berguna jika kita suka melakukan ziarah kubur.
Ziarah kubur ini mengingatkan tidak ada yang abadi dunia ini.
Maka, hal tersebut bisa memotivasi seseorang untuk lebih giat melakukan ibadah.
Tentunya, ziarah kubur ini juga mempunyai tata cara-nya juga yang sesuai sunnah.
Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Ramadhan 2022, Seperti Apa Nikmat Surga Allah SWT? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube DakwahTV-Dakwah Singkat Pilihan 'Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Doa dan Bacaan Ziarah Kubur Oleh Ustadz Abdul Somad' yang diunggah pada 22 September 2021, begini penjelasannya:
Ustadz Abdul Somad membeberkan tata cara ziarah kubur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW:
1. Mengucapkan salam
Kita bisa mengucapkan assalamualaikum saat memasuki area pemakaman atau kuburan.
2. Membaca doa
Doa yang dibaca diantaranya surat Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq sekali, An-Nas sekali dan Al-Fatihah sekali, ayat kursi sekali.
Bisa juga hanya membaca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Saksikan Siaran Langsung Drawing Piala Dunia Besok Malam 1 April 2022 Pukul 21.00 WIB
Kemudian, hanya membaca surat Al-Fatihah sekali saja juga bisa.
3. Membaca doa untuk orang yang meninggal
للَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.
Artinya: “Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah),berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka".
Demikian penjelasan tentang tata cara ziarah kubur sesuai sunnah menurut Ustadz Abdul Somad.
