Sejarah Merayakan Malam Nisfu Sya'ban, Negara-negara yang Menghidupkannya dan Amalan Ibadahnya

- 17 Maret 2022, 12:44 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan sejarah menghidupkan malam Nisfu Sya'ban.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan sejarah menghidupkan malam Nisfu Sya'ban. /Tangkapan layar YouTube Love Islam/


DESKJABAR
- Kapan malam Nisfu Sya'ban dirayakan sehingga setiap malam Nisfu Sya'ban masjid-masjid menjadi hidup?

"Budaya menghidupkan malam Nisfu Sya’ban diawali salah seorang ulama dari kalangan tabi’in. Namanya Khalid bin Ma’dan bin Abi Karb al-Kila’iy dari Syam," jelas Ustadz Abdul Somad atau UAS dalam YouTube Taman Surga.Net berjudul Keistimewaan Malam Nisfu Syaban", tayang 27 Maret 2021.

Ia menjelaskan, ulama ini wafat tahun 104 Hijriyah dan merupakan ulama hadis yang besar serta seorang ahli ibadah yang wara.

Ulama Khalid bin Ma'dan masuk kalangan Salaf dari kelompok Tabiin.

Ia menambahkan, salaf bermakna generasi masa keislaman yang utama yang menjadi panutan dan prinsip bagi generasi setelahnya. Generasi tersebut adalah tiga generasi awal dalam sejarah Islam yaitu Rasulullah dan Sahabat, Tabi’in, Atba’ at-Tabi’in. Atau mereka yang hidup pada 300 tahun pertama dari masa Rasulullah SAW.

Baca Juga: Jelang Penetapan Tersangka KASUS Subang, DANU Subang Justru Lakukan Hal Ini!

"Jadi kalau ada yang bertanya, apakah ada kalangan tabiin yang menghidupkan malam Nisfu Syaban. Jawabnya ada yaitu  Khalid bin Ma’dan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Khalid bin Ma'dan lahir di Yaman namun lama tinggal di Hamsh, Syam. Ia pun wafat di Syam.

"Dari ulama inilah kebiasan umat Muslim menghidupkan malam Nisfu Sya'ban berasal," jelasnya.

 Kebiasaan yang dilakukan oleh Khalid bin Ma’dan menghidupkan malam Nisfu Syaban ini diikuti oleh ulama Syam lainnya hingga kemudian menyebar ke masyarakat. Sekarang, hampir seluruh negeri yang masyarakatnya mayoritas Islam mengidupkan malam Nisfu Syaban.

Baca Juga: Apakah Deltacron Sudah Masuk Indonesia? Begini 6 Gejala Deltacron yang Perlu Diketahui

UAS menjelaskan pula, Syam, sekarang terbagi menjadi empat negara yaitu Suriah, Lebanon, Yordania dan Palestina. Hingga sekarang masyarakat muslim di negara-negara ini menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Ketika zaman Khalid bin Ma'dan, kaum muslimin menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan sholat, dzikir dan berdoa. Mereka juga membakar kayu gaharu yang wangi di masjid agar hawa di masjid wangi.

Selain itu mereka menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan mengenakan pakaian terbaik, pakaian kebesaran mereka.

"Tapi para ulama zaman salaf di Kota Makkah-Madinah  tidak merayakan malam Nisfu Sya'ban seperti di Syam. Mereka, para ulama zaman salaf di Makkah dan Madinah, melakukan  ibadah di rumahnya masing-masing," ujar UAS.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Mungkinkah 3 HP Amel yang Hilang Jadi Kunci Pengungkapan Pelaku Pembunuh TUTI dan AMEL ?

"Jadi pada zaman salaf pun ada ikhtilaf di kalangan ulama, di antaranya cara menghidupkan malam Nisfu Sya'ban tadi," ujarnya lagi.

Ulama-ulama Syam menghidupkan malam Nisfu Syaban sehingga masjid-masjid ramai, karena mereka melakukan syiar. Syam bertetangga dengan Romawi dan daerah-daerah Persia yang saat itu masih menggaungkan kemusrikan.

"Maka dengan cara meramaikan masjid menghidupkan malam Nisfu Syaban, ulama-ulama Syam ingin menunjukkan kekuatan Islam kepada negara tetangganya yang bukan Islam," jelas UAS.

Sementara Mekkah,lanjutnya, tak bertetangga dengan negara-negara yang bukan Islam sehingga tak perlu menunjukkan syiar dengan cara itu.

Baca Juga: HARI KIAMAT, Hindari 3 Golongan Manusia Ini Karena akan Menyesal pada Hari Kiamat, Kata Ustadz Adi Hidayat

UAS pun mengatakan,  apa yang dilakukan oleh ulama-ulama Syam saat itu untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban, memiliki dalil.

Dalil tersebut berupa hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi.

"Nabi SAW bersabda: "Allah SWT melihat kepada hamba-Nya di malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT mengampuni dosa semua makhlukNya kecuali orang musyrik dan orang yang sedang berseteru (dengan saudaranya)”. (HR. al-Baihaqi).

Syekh al-Albani menshahihkan hadits ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah.

Amalan ibadah di malam Nisfu Syaban

Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Dalam ceramah lain yang ditayangkan YouTube semuthitamTV berjudul AMALAN DAN DOA YANG DIBACA PADA MALAM NISFU SYABAN, tayang 17 Maret 2021, Ustadz Abdul Somad menjelaskan amalan ibadah apa saja yang harus dilakukan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Pertama, sholat

Para ulama, kata UAS, tak menetapkan berapa rakaat dan sholat apa yang harus dilaksanakan pada malam Nisfu Sya'ban. Maka, sholat sunat apa pun bisa dilaksanakan dengan rakaat tak terbatas.

"Bisa sholat sunat taubat, sholat hajat, tahajud dan sebagainya," paparnya.

Kedua, membaca Al Quran

Bukalah Al Quran dan baca dengan tartil atau tertib.

Baca Juga: Masih MANIAK BELANJA, Hobi PESTA PORA, Sering-seringlah ZIARAH KUBUR, Mengapa? Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

"Surat apa dan berapa ayat tak jelaskan. Oleh karena itu kaum muslimin bisa memilih surat apa saja yang ada dalam Alquran. Setiap surat yang dibaca akan memberikan pahala.

Ketiga, dzikir

Perbanyaklah dzikir pada malam Nisfu Sya'ban sehingga kita semakin merasa dekat dengan Allah.

Keempat, istigfar

Perbanyak pula  istigfar pada malam Nisfu Sya'ban untuk memohon ampunan dari Allah. Sesuai janji Allah, siapa yang memohon ampunan pada malam Nisfu Sya'ban, maka akan dikabulkan.

Baca Juga: Cara Cegah dan Sembuh dari Omicron, Cukup dengan Singkong Rebus, dr Zaidul Akbar Menjelaskan

Itulah sejarah tentang menghidupkan malam Nisfu Sya'ban, negara-negara mana saja yang merayakan Nisfu Sya'ban dan amalan ibadah apa dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban yang dijelaskan Ustadz Abdul Somad. Semoga bermanfaat.***  

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Taman Surga.Net YouTube semuthitamTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah