Kebiasan Sepele tanpa Sadar sering Dilakukan ternyata Menghapus Seluruh Pahala, Kata Ustadz Adi Hidayat

- 15 Maret 2022, 11:51 WIB
Ada kebiasaan-kebiasan sepele yang kita lakukan sehari-hari, ternyata tanpa disadari menghapus seluruh pahala.
Ada kebiasaan-kebiasan sepele yang kita lakukan sehari-hari, ternyata tanpa disadari menghapus seluruh pahala. /YouTube Adi Hidayat Official /

DESKJABAR - Setiap insan manusia yang beriman kepada Tuhan, terutama umat muslim berbondong-bondong mengerjakan amalan baik yang ujungnya melahirkan pahala.

Memperoleh pahala tidak mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannnya.

Ada yang dengan uang yang sudah didapatkan dengan susah payah, peluh dengan keringat.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Jumlah Saksi Setara 2 RT, Pelaku Pembunuh TUTI dan AMEL Masih Misteri

Ada yang memperoleh pahala dengan tenaga. Ada yang dengan ide dan pemikiran dan lain halnya.

Namun, apapun itu bentuknya persoalan hati, keikhlasan hati, kesungguhan hati karena Allah menjadi point utama.

Berbagai bentuk ibadah, seperti sholat, puasa, termasuk sedekah itu sudah jelas akan mendatangkan pahala.

Namun, ketika akan melakukan berbagai bentuk ibadah tersebut terkadang kita itu malas mengerjakan.

Nah itu, yang harus dilawan. Jadi, betapa tidak mudah pahala itu didapat.

Perlu perjuangan dan pertarungan keras melawan diri sendiri yang menjadi musuh utamanya.

Pahala akan membawa kita kepada kebaikan atas kehendak dari Allah SWT.

Kita mendapatkan kebaikan dan kenikmatan hidup saat ini, selain karena kasih sayang Allah, itu pun karena pahala yang kita tanam sebelumnya.

Baca Juga: 100 Kali lakukan Dosa Ini, Meninggalkan Kampung Halaman Ternyata Taubatnya Diterima, Kata Ustadz Adi Hidayat

Namun, hati-hati ternyata ada kebiasaan-kebiasan sepele yang kita lakukan sehari-hari, ternyata tanpa disadari menghapus atau menggugurkan seluruh pahala atau amalan yang telah kita kerjakan sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam kanal Audio Dakwah, Perbuatan Sepele ini dapat menggugurkan seluruh amalanmu - Ustadz Adi Hidayat, 27 Oktober 2021.

"Jadi ada orang yang merusak amalan yang sudah cape ditenun (dikumpulkan) tapi orangnya engga sadar kalau amalannya sedang dirusak," kata Adi Hidayat.

Ini menjadi kebiasaan yang tanpa disadari, seakan-akan melakukan kebiasaan sepele. Dianggapnya hal biasa dan tidak berdosa.

Padahal, secara tidak langsung perbuatannya itu sedang mengikis amalan atau pahalanya.

"Karena perkara perkara ini, kalau di lakukan begitu menyenangkan, kayaknya nikmaaaaaaaatt, kayaknya enaaaaaaaak,," kata Adi Hidayat.

Lantas, apa kebiasaan sepele yang secara tidak sadar dapat menghapus seluruh amalan itu?

Ustadz Adi Hidayat menjawab, kebiasaan sepele itu rasa aku ingin dipuji, rasa riya karena telah melakukan kebaikan.

"Jadi pada saat dipuji, enak apa tidak? Nyaman apa tidak? Ada pujian - pujian tertentu yang justru mengugurkan amalan, awas hati - hati," ujar Adi Hidayat.

Baca Juga: Inilah Wujud Jin Sebenarnya, Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Firanda Andirja Menjelaskan

"Contohnya, sebuah masjid menjadi bagus (karena direnovasi). (Ceritanya) ada orang infaq, dengan hartanya yang ia cari dengan susah dan berpeluh dengan keringat. Ia keluarkan pahala tersebut di jalan Allah, otomatis Allah pun balas dengan pahala. Suatu saat ada yang memuji, misalnya ; 'Makasih banyak ya pak, kalau bukan karena bapak masjid ini belum tentu jadi," cerita Adi Hidayat.

Nah, mendengar pujian kayak begitu, otomatis jika tidak bisa pintar-pintar menahannya, penyakit riya' pasti muncul.

"Itu pelan-pelan masuknya penyakit riya' itu. Nampaknya enak gitu, kita menuai pujian. Misalnya jawabnya ; ah engga itu kan (saya memberi) karena Allah saja. Padahal dalam hatinya mulai muncul riya'," katanya

Karena menuai pujian, besoknya bapak yang sedekah untuk pembangunan masjid itupun semakin sering ke masjidnya.

Sangat berbahaya jika ada niatan untuk melanjutkan niat ingin mendapat pujian karena telah berperan dalam pembangunan masjid itu.

Jadi riya' itu yang berbahaya. Rasa aku ingin dipuji. Padahal segala pujian hanya milik Allah.

Dia mewanti-wanti agar hati - hati untuk kebiasaan ini. Dan hal ini pun ditegaskan dalam Al Qur'an.

"Ada orang orang yang menggugurkan amalan kebaikan amalan yang sedang dia tenun, tapi lihat kalimat Qur'annya. Hati-hati betul. Yang mengugurkan amalan itu disebutkan Al Quran disebutkan dengan kalimat sederhana, tetapi dalam maknanya. Qur'an surat Al-Baqarah ayat 264. Lihat kalimatnya, -Bil manni wal Ada, artinya merusak amalan (sedekah)" terang Adi Hidayat

Baca Juga: Panida Bukan Ibu Kandung Tangmo Nida, Begini Keterangan yang Beredar

Adapun ayat tersebut, Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 264 sebagai berikut ;

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa tubthiluu shodaqootikum bil-manni wal-azaa kallazii yungfiqu maalahuu ri-aaa-an-naasi wa laa yu-minu billaahi wal-yaumil-aakhir, fa masaluhuu kamasali shofwaanin 'alaihi turoobung fa ashoobahuu waabilung fa tarokahuu sholdaa, laa yaqdiruuna 'alaa syai-im mimmaa kasabuu, wallohu laa yahdil-qoumal-kaafiriin

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 264)

Hal ini, kata Adi Hidayat, sering dialami oleh manusia.

Ini adalah kebiasaan yang seolah-olah sepele, seperti biasanya saja dan banyak dilakukan oleh orang-orang.

Padahal, selain berdosa, ini juga bisa menghapus seluruh amalan.

Karena saking biasanya, jadi tidak terasa seolah-olah biasa saja, tanpa pernah telah melakukan dosa. Padahal hal kecil dan sepele.

Baca Juga: WASPADALAH, Jangan Menaruh TIGA Hal Berikut di Lemari Es, Peredaran Rezeki Bisa Terganggu!

Dan ini juga bisa disebut juga dengan permainan syetan secara perlahan meracuni hati manusia untuk berbuat dosa dan secara tidak langsung menggugurkan pahala. Ini yang harus diwanti-wanti.

"Merasa ingin dipuji, gugur amalan. Merasa ingin disebut gugur amalan. Merasa ingin tampak, gugur amalan. Dan pada saat tampak itu kemudian orang memuji kita perasaanya enaaaaakk, nikmaaaatttt. Tapi tidak sadar bahwa apa yang terjadi itu sedang mengugurkan amalan, awas hati-hati," pungkasnya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Youtube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah