“Umat Islam rindu Islam mengatur kehidupan. Ini harusnya ditanggapi positif oleh pemerintah, sehingga tidak terjadi selentingan miring atau komentar negatif. Apalagi jika pemerintahnya berlaku Islami,” ujar Ustadz Felix Siauw.
Jika penguasa menyadari hal ini, kata Ustadz Felix Siauw, bahwa mengurusi umat adalah berbasis dengan kepercayaan umat kepada penguasanya.
“Apabila umat tidak mempercayai penguasanya, ini karena tingkah laku penguasa yang selama ini tidak dekat dengan umat (Islam),” terang Ustadz Felix Siauw.
Karena itu, disebutkan, isu-isu yang belakangan ini muncul, misalnya bukan karena halal itu diurus oleh siapa.
Ditegaskan Ustadz Felix Siauw hal-hal seperti ini seharusnya menjadi bahan introspeksi oleh penguasa.
Baca Juga: HEBOH! Mobil Porsche dan 6 Moge Doni Salmanan Disita Bareskrim, Berikut Daftar Aset Lain Juga Disita
Dijelaskan, sebenarnya wajar jika penguasa atau pemerintah mengurus umat, termasuk urusan halal dan haram dalam makanan.
Tetapi, disebutkan Ustadz Felix Siauw, “Ini sebuah ‘lampu kuning’ bagi penguasa. Sebab umat Islam tidak melihat penguasa sekarang mengerti tentang Islam, bahkan meragukan,” ujarnya.
Karena itu, kata Ustadz Felix Siauw, wajar jika umat Islam kemudian banyak mengkritisi penguasa atau pemerintah. Apalagi, penguasa atau pemerintah menunjukan keberpihakan bukan kepada Islam.