Seorang Dokter Terduga Teroris Ditembak Tim Densus 88, Begini Kronologinya

- 11 Maret 2022, 11:04 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan meberikan penjelasan terkait penembakan terduga teroris di Sukoharjo.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan meberikan penjelasan terkait penembakan terduga teroris di Sukoharjo. /Antaranews/

DESKJABAR - Seorang dokter terduga teroris ditembak Tim Densus (Detasemen Khusus) 88 di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tindakan tegas terukur tersebut dilakukan karena saat ditangkap, terduga yang berinisial SU (54) itu, melakukan perlawanan secara agresif terhadap petugas. Saat itu SU menabrakan mobilnya ke arah petugas yang menghentikannya.

"Saat penangkapan, terduga SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Kamis 10 Maret 2022 seperti dirilis Antara Kamis 10 Maret 2022.

Peristiwa penangkapan terhadap SU terjadi pada hari Rabu 8 Maret 2022 di Jalan Bekonang Sukoharjo depan Cendana Oli, Jawa Tengah.

Saat itu, lanjut Brigjen Pol Ramadhan, petugas yang naik di belakang mobil double cabin yang dikemudikan SU, mencoba memberikan peringatan. Namun, SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang, bahkan membawa mengemudikan mobilnya ke kanan dan ke kiri secara zig-zag dengan tujuan menjatuhkan petugas.

SU pun, katanya, sempat hendak menabrakkan kendaraannya ke arah masyarakat yang melintas.

Baca Juga: Ingin Mendapat Pahala Seperti Ibadah Haji & Umroh, Kerjakan Amalan Ringan Ini, Buya Yahya Menjelaskan

Karena situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan SU.

"Tindakan tegas terukur mengenai di punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah. Terduga langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis. Namun, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi," jelasnya.

Ramadhan menjelaskan, ada dua petugas yang terluka saat penangkapan SU. Saat ini keduanya mendapatkan perawatan di klinik Bhayangkara.

SU diduga anggota kelompok jaringan JI.

"Yang bersangkutan diduga sebagai nasihat amir JI dan juga penanggung jawab Ilal ahmar sosiety," ujar Ramadhan.

SU yang berprofesi sebagai dokter, membuka praktik di rumahnya di RT 03/RW 07 Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Ketua RT 03 Bangunharjo Bambang Pujiana mengatakan, SU dan keluarganya bukan warga asli Kelurahan Gayam, melainkan pendatang yang membeli rumah di Sukoharjo.

Selama di Sukoharjo, SU belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pendudukan (KTP) kepada RT setempat.

SU memiliki empat anak dan satu istri, yang juga bekerja sebagai dokter. Dia juga membuka praktik dokter umum di sebuah klinik kesehatan di Solo.

Jenazah SU dimakamkan pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum Muslim Polokarto, Sukoharjo pada Kamis 10 Maret 2022 setelah Isya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah