KONFLIK RUSIA UKRAINA, Apakah Akan Berakhir Dengan Perang Nuklir? Ini Kata Syekh Imran Hosein

- 3 Maret 2022, 14:18 WIB
Syekh Imran Hosein memberikan analisa mengenai konflik Rusia Ukraina, apakah akan berakhir dengan perang nuklir atau tidak.
Syekh Imran Hosein memberikan analisa mengenai konflik Rusia Ukraina, apakah akan berakhir dengan perang nuklir atau tidak. /YouTube Hidayah Channel/

DESKJABAR- Konflik Rusia Ukraina terus memanas. Pasukan Rusia terus membombardir wilayah Ukraina.

Apakah Konflik Rusia Ukraina yang sedang terjadi saat ini akan berakhir dengan perang nuklir.

Syekh Imran Hosein pemerhati sosial ekonomi politik modern mencoba memberikan analisa apakah konflik Rusia Ukraina akan berakhir dengan perang nuklir atau bagaimana.

Rusia dikenal sebagai negara yang memiliki kekuatan militer yang sangat kuat dan menguasai nuklir.

Konflik Rusia Ukraina yang terjadi saat ini apakah akan berakhir dengan perang nuklir atau tidak, ini pandangan Syekh Imran Hosein.

Dalam video YouTube Hidayah Channel dengan judul "Pandangan Tentang Rusia & Ukraina - Syekh Imran Hosein yang tayang pada 19 Desember 2021 dijelaskan mengenai hal tersebut.

Baca Juga: AKHIR ZAMAN, Inilah Doa Perlindungan Terbaik Hadapi Fitnah DAJJAL, Ini Penjelasan Syekh Imran Hosein

Kata Syekh Imran Hosein, Rusia sekarang tidak sama dengan Rusia dulu. Rusia dulunya adalah Uni Soviet yang merupakan negara adidaya.

"Anda melihat Uni Soviet bersama-sama dengan Barat. Tapi ini adalah Rusia pasca Uni Soviet," kata Syekh Imran Hosein.

Kata Syekh Imran, Rusia ini hancur ketika Uni Soviet runtuh. Dalam rentang waktu singkat sekitar tahun 2020.

"Allah SWT telah menunjukkan kebesaran-Nya untuk membantu dan Rusia ini. Sekarang telah berkembang ke posisi yang sangat kuat," kata Syekh Imran Hosein.

Rusia sekarang menghadapi kebencian dan kecemburuan yang pahit dari Barat. Karena kekuatan yang Rusia sekarang miliki tidak untuk membungkuk dan tunduk pada Barat.

Dan yang terjadi sekarang ada upaya tambahan yang dimulai dengan adanya perubahan rezim di Ukraina pada tahun 2014 yang membawa Ukraina ke NATO.

"Jika Ukraina pernah menjadi negara anggota NATO, maka Rusia akan memiliki NATO di perbatasannya," kata Syekh Imran Hosein.

Baca Juga: AKHIR ZAMAN, Inilah Doa Perlindungan Terbaik Hadapi Fitnah DAJJAL, Ini Penjelasan Syekh Imran Hosein

Dan rudal NATO, rudal nuklir bisa menghantam Moskow dalam hitungan menit. Ini sama sekali bukan opsi keamanan yang siap diterima Rusia.

Jadi Rusia telah meletakkan kakinya, dan tidak akan membiarkan negara tetangga menimbulkan ancaman bagi keamanan Rusia. Dan Rusia memiliki hak untuk memastikan keamanannya.

Kata Syekh Imran Hosein, Rusia memiliki hak untuk melindungi keamanannya sendiri. Ini adalah negara adidaya dengan kekuatan militer paling kuat di dunia saat ini.

"Poin pertama yang ingin saya sampaikan kepada anda, Rusia tidak akan mundur. Bahkan jika orang-orang di NATO memutuskan untuk melanjutkan konflik ini," kata Syekh Imran Hosein.

Kata Syekh Imran Hosein, NATO akan membawa umat manusia ke perang nuklir. Dan merekalah yang harus disalahkan untuk itu.

Baca Juga: Begini 4 Penyebab Perang Rusia - Ukraina, Ternyata Telah Terjadi Sejak 2014 Lalu

Hanya saja apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina tidak sampai dengan perang nuklir. Tetapi hanya sebagai upaya untuk unjuk kekuatan terhadap dunia Barat.

Allah berfirman di dalam Al Quran "ketika dunia akan terjadi tetapi Allah datang dan Dia mencegah perang".

"Jadi kecuali dan sampai ada seseorang yang menyebabkan dalih untuk memulai perang," kata Syekh Imran Hosein.

Kata Syekh Imran Hosein unjuk kekuatan Rusia ini akan memiliki efek membawa perubahan dalam lingkungan strategis terutama dalam hal perubahan psikologis di hati rakyat Ukraina.

"Jadi anda bisa tenang, saya tidak percaya akan ada perang nuklir antara Rusia dan Ukraina," kata Syekh Imran Hosein.

Tapi tetap awasi karena mereka memprovokasi perang, mereka berusaha membuat Rusia meluncurkan perang nuklir.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Youtube Hidayah Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah