DESKJABAR - Dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber pernah mengungkapkan bahwa rezeki atau rizqi itu merupakan salah satu rahasia Allah SWT.
"Rezeki kita termasuk yang sudah ditentukan dan ditakdirkan oleh Allah SWT," ucap Syekh Ali Jaber menjelaskan.
Meskipun demikian, kata Syekh Ali Jaber melanjutkan, kita tetap punya kewajiban untuk berusaha.
Baca Juga: 4 Doa Ibu Agar Anak Saleh Saleha, Ustad Abdul Somad Ungkapkan Pula Waktu dan Adab Berdoa
"Orang Mukmin yang percaya kepada Allah dan senantiasa berikhtiar dan berusaha, tetap memiliki keyakinan menggantungkan hatinya kepada Allah SWT. Itu yang namanya tawakal qolbu," tuturnya.
Ceramah Syekh Ali Jaber sebelum wafat itu bisa kita saksikan melalui kanal YouTube Syekh Ali Jaber berjudul INILAH WIRID PELANCAR REZEKI SESUAI SUNNAH NABI, yang tayang 19 Oktober 2019.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa Allah SWT mengatur bukan hanya rezeki manusia, tapi seluruh mahluk Allah di muka bumi.
Allah berfirman dalam QS Hud 6:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا
Yang artinya, "Dan setiap mahluk yang berjalan di muka bumi Allah SWT yang memberi rezekinya."
Walaupun rezeki kita sudah ditentukan oleh Allah SWT, Syekh Ali Jaber juga mengutip pernyataan Amirul Mukminin Umar Bin Khatab ra, yang artinya:
"Ketahuilah langit itu tidak akan menurunkan hujan emas."
Dengan kata lain, walaupun rezeki kita sudah ditentukan dan ditakdirkan oleh Allah SWT, kita tetap punya kewajiban untuk berusaha dan berikhtiar.
Allah SWT menerangkan di dalam Al-Qur'an, Surat Al-Jumu’ah Ayat 10:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya, "Apabila salat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."
"Bergeraklah... berjalanlah ... berikhtiarlah ... berusahalah. Orang Mukmin yang percaya kepada Allah dan senantiasa berikhtiar dan berusaha, tetap memiliki keyakinan menggantungkan hatinya kepada Allah SWT," tutur Syekh Ali Jaber.
Menurut dia, itulah yang namanya tawakal qolbu. Kita bukan hanya tawakal usaha. Bukan hanya percaya pada kemampuan kita atau percaya pada kecerdasan kita, tetapi kita tetap senantiasa memohon pertolongan Allah SWT.
Berikut ini Syekh Ali Jaber menguraikan sejumlah amalan untuk memperlancar rezeki sesuai sunnah Nabi.
1. Niat
Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa segala amalan itu tergantung niat.
"Sebelum kita beramal. Sebelum kita berusaha. Sebelum kita berikhtiar, tolong bapak ibu jangan lupa nawaitu (niat)," ujar Syekh Ali Jaber.
Ia meminta umat Islam untuk berniat (nawaitu) menjadikan rezeki sebagai jembatan yang membawa kita mendapatkan ridha Allah SWT. Jembatan yang membawa kita masuk surga Allah.
"Hal-hal kecil dengan nawaitu bisa menjadi besar di sisi Allah SWT. Nawaitu orang saat mencari nafkah dan rezeki adalah juga untuk memenuhi hak dan kewajiban terhadap istrinya dan kewajiban terhadap anaknya," kata Syekh Ali Jaber.
Ia mengutip hadits yang menyatakan, Rasulullah bersabda: Sampai seorang suami menyuapi istrinya diberikan pahala sedekah.
Baca Juga: Begini Cara Sopan Berdoa Terbaik, Menurut Syekh Ali Jaber, Allah Menyukai Al Lahuh
"Nawaitu sangat berarti. Oleh karena itu, bapak ibu jangan tinggalkan nawaitu. Apapun urusannya, hadirkan nawaitu. Karena dengan niat, di situlah kita sama-sama mendapatkan petunjuk Allah," tutur Syekh Ali Jaber.
2. Berdoa
Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa senjata orang Mukmin adalah doa. Pintu langit pun bisa dibuka dengan doa.
"Rasulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT padahal dia rasul yang terjamin pertolongan Allah," ujar Syekh Ali Jaber.
Menurut dia, doa itu bisa dilakukan kapan saja dan bisa sampai kepada Allah, tanpa terikat waktu dan tanpa batas.
"Selama kita masih memohon kepada Allah, Allah akan senantiasa mendengar doa kita," kata Syekh Ali Jaber.
3. Muhasabah diri
Pada saat kita telah berusaha dan berikhtiar tetapi malah menghadapi sedikit kesulitan dan kesusahan.
"Jangan berkata, 'Kenapa Allah tidak melancarkan rezeki dan usaha saya?' Tapi harus bertanya pada diri kita, 'Apa salah saya? Apa kekurangan saya?" ucap Syekh Ali Jaber.
Menurut dia, umat Islam seharusnya melakukan muhasabah diri.
'Ooh... ternyata hari ini saya merasa susah rizqi karena ketiduran shalat Subuh tadi. Saya merasa (rezeki) tidak lancar karena lupa baca Al-Qur'an. Saya merasa hari ini tidak baik karena saya ketinggalan shalat malam. Inilah muhasabah diri," tutur Syekh Ali Jaber.
Allah berfirman dalam QS At-Talaq ayat 2:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Yang artinya, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dari segala kesusahan, dari segala kesempitan."
4. Dzikir
Menurut Syekh Ali Jaber, setelah berdoa, berikhtiar, berusaha, tetapi masih menghadapi kesusahan dan kesulitan, pasti ada sesuatu yang 'tertinggal.'
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber mengungkapkan salah satu amalan di samping ikhtiar dan usaha, yaitu dzikrullah atau dzikir, terutama istighfar.
"Karena istighfar termasuk salah satu kunci mendatangkan rezeki," ucapnya.
Sebaik-baik istighfar itu, kata Syekh Ali Jaber menerangkan, dibaca sepanjang waktu; pagi, siang, sore, malam.
"Naik motor, jalan kaki, naik bus, mau ke mana-mana, tidak keberatan kita membasahi lidah dengan istighfar," ujar Syekh Ali Jaber.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, berikan kepadaku amalan yang menjaminkanku masuk surga." Rasulullah menjawab, "Basahi lidahmu dengan dzikir kepada Allah."
Kunci rezeki adalah dzikrullah, di antaranya istighfar. Syekh Ali Jaber pun memperinci manfaat istighfar yaitu terjamin keturunan, kemudahan rezeki, kelancaran usaha, kesembuhan dari penyakit, serta banyak kemudahan dan kemuliaan yang kita dapat.
5. Bersyukur
Ia pun meminta umat Islam untuk menjadi hamba yang bersyukur karena nikmat Allah tidak bisa terhitung. Nikmat Allah begitu banyak. Di setiap waktu dan setiap saat. Lahir dan batin.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber meminta umat Islam untuk tidak menjadi orang yang mengkufuri nikmat. Tapi, jadilah orang yang senantiasa mensyukuri nikmat.
"Insyaallah, dengan mensyukuri nikmat. Dengan sabar menghadapi ujian dan cobaan, kita bisa menjadi hamba yang diridhai Allah," ucapnya.
Menurut dia, jika Allah sudah ridha kepada kita, insyaallah segala amal ibadah kita akan diterima. Segala usaha dan ikhtiar kita akan dipermudah Allah.***