Siapakah Harut & Marut? Malaikat, Orang Saleh, atau Ahli Sihir? Simak Ustadz Adi Hidayat agar Tak Salah Paham

- 9 Februari 2022, 10:06 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang Harut dan Marut yang disebutkan dalam QS Al Baqarah ayat 102.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang Harut dan Marut yang disebutkan dalam QS Al Baqarah ayat 102. /YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Di masa sekarang, masih ada orang yang percaya kepada ilmu sihir. 

Ada pula yang menyebutkan bahwa ilmu sihir berkembang pada masa Nabi Sulaiman AS. 

Dalam video kajian berjudul, 'Siapakah Harut dan Marut ? - Ustadz Adi hidayat' yang tayang di kanal Adi Hidayat Official 6 Februari 2022, Ustadz Adi Hidayat menanggapi pertanyaan seorang jamaah tentang Harut dan Marut yang ada di surat Al Baqarah ayat 102, apakah termasuk malaikat atau bukan.

Baca Juga: VIRAL Wasiat Transgender Saat Wafat, Begini Nasihat Menyejukkan Ustadz Adi Hidayat

Sebelum membahas soal Harut dan Marut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan panjang lebar tentang malaikat. 

Adi Hidayat mengatakan, pemaknaan Malaikat secara hakiki adalah mahluk atau hamba yang diciptakan Allah SWT dari cahaya.

Malaikat adalah mahluk yang diberikan kewenangan tertentu oleh Allah SWT sehingga muncul tugas-tugas spesifik.

Ada Malaikat yang penghambaan kepada Allah SWT dalam bentuk dzikir saja.

Malaikat itu bertahmid, bertakbir, bertasbih, seperti dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 30.

Ada Malaikat yang berada di sekitar Arsy. Ada pula Malaikat yang tugasnya thawaf di Baitul Makmur.

Ada pula Malaikat yang tugasnya spesifik terkait dengan aspek-aspek kehidupan manusia pada umumnya.

Misalnya, kata Ustad Adi Hidayat, supaya manusia mengalami kehidupan yang benar sesuai petunjuk Allah, membutuhkan pengarah atau penjelas, yaitu Rasul. Rasul mutlak menerima bimbingan dari Allah SWT berupa wahyu.

"Allah menurunkan wahyu dengan menugaskan Malaikat Jibril. Jibril menjadi penghulu malaikat atau pemimpin seluruh malaikat," tuturnya. 

Manusia juga membutuhkan rezeki. Allah SWT menugaskan Malaikat yang khusus untuk bisa mengatur urusan rezeki itu dan mendistribusikan kepada kepentingan hamba atas izin Allah.

Baca Juga: 2 Amalan Dahsyat Sebelum Berikhtiar Hari Ini, Syeh Ali Jaber: Kunci Rezeki dan Perlindungan dari Kecelakaan

"Untuk mekanisme menurunkan hujan (dan rezeki), Allah tugaskan Malaikat Mikail. Jibril dan Mikail ada di QS Al Baqarah ayat 97-98," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ada juga Malaikat yang terkait dengan aspek hidup dan matinya manusia. Allah menugaskan Malaikat Maut untuk mengakhiri kehidupan atau mencabut nyawa.

"Malaikat Maut ada di QS As Sajdah ayat 11," ucap Ustadz Adi Hidayat. 

Selain itu, ada pula Malaikat Israfil yang meniup sangkakala.

Malaikat Rakib dan Atid yang mencatat amalan.

Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur.

Malaikat Ridwan dan Malik yang menjaga pintu Surga dan Neraka.

"Itu semua (Malaikat) terkait alur kehidupan manusia sampai akherat, lalu surga atau neraka," ujar Ustadz Adi Hidayat. 

Malaikat yang berjumlah 10 itu adalah malaikat yang terkait mekanisme kehidupan manusia dari awal hingga berakhir kehidupan sampai menuju Allah SWT.

Di luar tugas 10 Malaikat tadi, ada pula Malaikat yang ditugaskan insidental terkait situasi dan kondisi tertentu.

Ustad Adi Hidayat mencontohkan pada saat umat Nabi Luth menantang azab maka Allah menugaskan malaikat khusus untuk menjatuhkan azab tertentu kepada mereka.

Baca Juga: 5 Manfaat Istighfar, Mudahkan Rezeki, Menurut Syekh Ali Jaber, Ucapkan Saat Naik Motor atau Mau Ke Mana pun

Malaikat itu tidak diperkenalkan kepada kita karena tidak terkait langsung dengan aspek umum mekanisme kehidupan.

"Kan nggak semua umat mendapatkan azab. Bagi yang nantang saja. Nggak semua umat mengalami situasi-situasi seperti kondisi umat di masa lalu," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia mencontohkan ada umat yang dikirim azab berupa angin topan dengan petir yang menghancurkan seperti kaum Aad, kaum Tsamut, dsb.

Tidak semua umat mengalami azab seperti itu. Akan tetapi semua umat manusia pasti mengalami kematian, membutuhkan rezeki, dicatat amal baik dan buruknya, masuk ke alam kubur, hingga pilihan surga atau neraka.

"Maka Malaikat yang 10 wajib diperkenalkan," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Menurut dia, ada pun kasus tertentu sebagai ujian untuk umat tertentu, diperkenalkan oleh Al-Qur'an.

Di antaranya kisah Harut dan Marut di Babylonia yang informasinya disalahgunakan dan disebarkan oleh golongan jahat untuk menuduh Nabi Sulaiman.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, kisahnya viral berkelanjutan sampai ke era Nabi Muhammad.

Di era Nabi Muhammad, ada dukun, penyair, juga tukang sihir.

"Nabi Muhammad ketika diturunkan ayat-ayat Al Quran, tuduhannya banyak. Dituduh sebagai tukang syair, dukun, hingga bagian dari tukang sihir," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Merasa Banyak Dosa? Inilah Cara Mudah Mohon Ampunan Kepada Allah, Buya Yahya: Dapat Pahala Juga

Kemudian, kata Adi Hidayat melanjutkan, Allah menurunkan ayat-ayat dan surah yang membantah itu semua. Di antaranya, QS Al Baqarah ayat 102.

Berikut ini arti QS Al Baqarah ayat 102 berdasarkan tafsir Kementerian Agama:

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."

Adi Hidayat menegaskan, sihir itu produk setan. Ayat-ayat Al-Qur'an jelas menyebutkan bahwa yang mengajarkan sihir bukan Nabi Sulaiman, bukan Malaikat, tetapi setan. 

Ia menjelaskan bahwa ada banyak tafsir soal Harut dan Marut. Ada yang menyebutkan mereka adalah Malaikat dengan pemaknaan hakiki yang Allah turunkan khusus di wilayah Babylonia.

Ada juga ulama tafsir yang menafsirkan Harut dan Marut sebagai hamba yang saleh. Saking saleh dan tinggi tingkat zuhudnya, mendekati amalan-amalan seperti amalan-amalan Malaikat.

Maksudnya, amalan Malaikat itu kehidupannya dibaktikan hanya untuk beramal saja, berdzikir, bertasbih, dsb. Tidak larut dalam urusan-urusan dunia.

Baca Juga: ISTRI PERLU TAHU, 2 Amalan Istri Ketika Suami Nganggur, Ustadz Khalid Basalamah: Besarkan Jiwanya

Kesimpulannya, menurut Ustadz Adi Hidayat, ada dua tafsir tentang Harut dan Marut.

Tafsir pertama, Harut dan Marut betul-betul malaikat yang ditugaskan untuk membawa ujian di Babylonia.

Tafsir yang kedua, Harut dan Marut adalah hamba Allah yang sangat saleh yang kesalehannya hanya dikhususkan untuk beribadah sehingga meninggalkan urusan-urusan yang umumnya dikerjakan oleh banyak orang di dunia.

"Terlepas apakah Harut dan Marut itu benar Malaikat atau hamba yang sangat saleh yang mendekati amalan-amalan Malaikat, Al-Qur'an memberikan penjelasan bahwa mereka itu tidak mengajarkan sihir seperti yang dipahami sekarang," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Sihir yang dipahami sekarang di antaranya magic, sihir untuk menyantet orang, dan ada yang untuk mengerjai sesuatu bekerja sama dengan jin atau menggunakan barang-barang tertentu. Harut dan Marut tidak mengajarkan semua itu.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, umat di masa lalu diberikan oleh Allah, satu bentuk pengajaran sebagai ujian.

Ada yang langsung kepada Nabi dan Rasul. Ada pula melalui Malaikat yang langsung turun.

Ia memberi contoh karakteristik umat masa Nabi Isa AS, yang populer di masa itu tentang medis kesehatan.

Di masa itu, banyak dokter yang merasa hebat bisa menyembuhkan.

Baca Juga: Inilah 6 Kebiasaan Rasulullah Agar Tidur Jadi Ibadah, Nomor 4 Dibaca Saat Merasa Takut dan Kesepian

Maka mukjizat Nabi AS Isa diberikan dengan izin Allah yaitu dengan menyentuh tangannya, penyakit apapun sembuh, termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter.

Di zaman Babylonia, umat di zaman kerajaan Nabi Sulaiman itu diberikan ujian dari Harut dan Marut karena pada masa itu umat merasa banyak ilmu yang bisa dikembangkan.

Ilmunya ditunjukkan sebagai kekuatan seakan melampaui kekuatan biasa.

Maka Allah menurunkan ujian untuk memberikan pencerahan agar mereka bisa takwa lagi. Bahwa apa yang mereka dapatkan, ada yang lebih kuasa, yaitu Allah SWT.

"Nah, ilmu yang diajarkan Harut dan Marut ini kemudian disimpangkan, dikemas kembali oleh setan, seakan-akan mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari agama. Itu yang kemudian dikenal dengan sihir," tutur Adi Hidayat. 

Padahal, sebelum Nabi Sulaiman, yaitu pada zaman Nabi Musa, juga sudah ada sihir. Nabi Musa berhadapan dengan tukang-tukang sihir maka Allah SWT memberikan mukjizat tongkat yang menggagalkan segala sihir.

Baca Juga: Inilah Surah Al-Qur'an Dahsyat, Bisa Sembuhkan Penyakit, Sering Dibaca Syekh Ali Jaber Sebelum Minum

Pada masa Nabi Sulaiman, Allah menurunkan ilmu-ilmu tertentu untuk menangkal sihir, di antaranya melalui Harut dan Marut, baik mereka disebut malaikat atau hamba-hamba biasa yang saleh, di wilayah Babylonia.

Ustadz Adi Hidayat pun menegaskan bahwa Malaikat itu tidak bermaksiat kepada Allah SWT dan mengerjakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah