Disebutkan Ustadz Abdul Somad, para bencong ini sebenarnya harus disembuhkan, misalnya dengan dilatih militer, sehingga jati dirinya sebagai laki-laki kembali pulih.
Ustadz Abdul Somad menegaskan, “Bencong ini penyakit, pada suatu negeri yang membiarkan, akan muncul menjadi banyak, misalnya di Thailand. Namun pada suatu negeri yang mengawasi ketat, maka akan sedikit,” ujarnya.
Ustadz Abdul Somad mencontohkan, negara yang masyarakatnya sangat ketat mengawasi para bencong, adalah Mesir.
Menurut Ustadz Abdul Somad, karena ketatnya kehidupan masyarakat di negera Mesir boleh dikatakan menjadi tidak ada bencong.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, kalau masyarakat Indonesia ketat, pendidikannya ketat, masyarakatnya disekolahkan agama, maka bencong tidak akan berkembang.
Masalahnya, kata Ustadz Abdul Somad, di Indonesia justru yang namanya bencong sedang kembali disosialisasikan dan dipromosikan kembali lewat film-film, iklan, dsb.
Baca Juga: Bangkit dari Kubur Setelah Tiga Kali Meninggal, Pernah Terjadi di Lemahsugih, Majalengka
Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, ada tujuan orang-orang yang mempromosikan agar bencong menjadi sesuatu yang biasa. Padahal, sebenarnya bencong ini dapat disembuhkan karena merupakan suatu penyakit.
Kembali kepada Dorce Gamalama yang namanya kembali mencuat, setelah ia curhat kepada Denny Sumargo, soal keinginan diperlakukan sebagai wanita ketika meninggal.