KISAH PENDAKIAN GUNUNG SALAK: Penampakan Sosok Prabu Banaspati Minta Dibuatkan Kopi, Gawat Airnya Habis

- 14 Januari 2022, 19:50 WIB
Kisah pendakian Gunung Salak Bogor
Kisah pendakian Gunung Salak Bogor /halimunsalak.org/

DESKJABAR – Gunung Salak merupakan salah satu destinasi wisata yang masih cukup terjaga keasriannya.

Berbagai objek wisata dapat ditemukan Gunung Salak, mulai dari wisata air terjun, kawah, area camp dan masih banyak lagi.

Pepohonan Gunung Salak relatif besar-besar, bahkan ada di antaranya yang tidak bisa dipeluk oleh satu, dua, tiga, empat, bahkan lima orang.

Gunung Salak termasuk wilayah kawasan gunung berapi, namun statusnya masih norman dan aman untuk di kunjungi.

Kendati demikian, ternyata Gunung Salak juga pernah merenggut beberapa nyawa, malahan di dua objek wisata terhitung cukup banyak.

Kedua tempat tersebut adalah Kawah Ratu dan Air Terjun Seribu. Kedua tempat tersebut sangat terkenal di kalangan wisatawan yang pernah mengunjungi Gunung Salak.

Baca Juga: KASUS SUBANG BIKIN MERINDING, TERUNGKAP Kenapa Pelaku Memandikan Jenazah dan Kenapa Alphard Diparkir Nyerong

Hal tersebut di antaranya dikarenakan mitos yang tersebar di masyarakat tentang keangkeran dua tempat wisata di Gunung Salak tersebut.

Beredar mitos yang mengatakan, jika orang-orang yang meninggal di sana masih bergentayangan dan menghantui para pengunjung.

Selain mitos di atas, masih banyak cerita lain di Gunung Salak salah satunya yang berasal dari seseorang yang mengaku pernah muncak dan mengalami kejadian yang mengerikan.

Denukuan dilansir dari YouTube DIMAS DOME yang tayang pada 30 Desember 2021 dengan judul 'Cerita Mistis Pendakian Gunung Salak Dengan Sejuta Misterinya'.

Pendakian dilakukan oleh sekelompok orang melalui jalur pos Cimelati. Sebelum naik mereka menemui kuncen penunggu di sana yang sering disebut Babe.

Mereka sempat berbincang sejenak dengan Babe. Babe mengaku jika dirinya sudah tahu kalau mereka akan datang. Babe mengaku jika penghuni Gunung Salak sudah menceritakannya sebelum mereka sampai.

“Sudah cepat naik, kalian sudah ditunggu di atas,” ujar Babe kepada rombongan tersebut.

Kalimat tersebut biasanya diucapkan sebagai kode jika perjalanan mereka akan aman. Mereka akan dilindungi dan disambut oleh baik oleh penghuni Gunung Salak.

Baca Juga: GEMPA BANTEN Magnitudo 6,7 BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami, Tapi Tetap Waspada Gempa Susulan

Saat naik, sebenarnya mereka baik-baik saja, hanya salah seorang dari mereka yang bernama Rio merasakan beberapa kejanggalan.

Dia merasa banyak yang mengawasi bahkan sejak dari pintu masuk menuju Gunung Salak.

Saat di pos Cimelati contohnya, dia melihat dua sosok yang mana lidahnya menjulur panjang ke bawah.

Saat perjalanan pendakian pun dia melihat penampakan yang lainnya, mulai dari sosok wanita berkebaya yang terus melambai-lambai kepadanya, sosok pocong super besar dan masih ada lagi.

Namun, diantara sosok yang menurutnya menakutkan, ada satu sosok penampakan yang seolah justru terasa menolong.

Ceritanya bermula saat mereka kemalaman dan terpaksa mendirikan tenda di tempat yang kurang ideal.

Dalam cerita tersebut dikatakan jika dua orang dari mereka, yakni Ari dan Gondrong sedang berada di luar tenda sambil menikmati kopi dan rokok.

Keduanya dikagetkan oleh suara seseorang yang mengucapkan salam dan meminta kopi kepada mereka. Sosok tersebut terlihat sudah tua dengan pakaian serba hitam tanpa alas kaki.

Kakek tersebut terlihat cukup baik, bahkan menunjukan kepada mereka sumber air yang dekat. Kakek tersebut mengaku sebagai Prabu Banaspati.

Kakek tersebut sebelum pergi berpesan kepada Ari dan Gondrong seperti ini: “Gunung salak ini dikenal orang bukan karena keindahannya, tapi ada hal lain yang menarik orang buat datang kesini".

Baca Juga: Inilah 5 Jenis Santet atau Sihir di Indonesia, Paling Ganas Hingga Bisa Dikirim ke Luar Pulau

Jadi kakek berpesan kepada kalian semua jangan pernah ambil apapun yang bukan milik kalian, biarkan gunung ini apa adanya dengan sejuta keistimewaannya.

Jangan sampai hutan ini rusak karena hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi jika alam sudah rusak,” kata prabu Bales Pati.

Hantu, penampakan atau apapun itu merupakan fenomena dalam kehidupan manusia yang unik, yakni tidak pernah dibuktikan tetapi dipercaya oleh orang banyak.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah di channel Youtube Penuntut Ilmu yang tayang pada 4 Februari 2020 dengan judul 'Dunia Sementara, Akhirat Selamanya' dikatakan, kubur adalah istilah yang digunakan untuk tempat diletakkannya jasad, baik itu tanah, lautan, udara, dimanapun jasad dia wafat pada saat itu maka berarti itu kuburnya.

Jasad manusia hakikatnya seperti pakaian, jadi jika seseorang melepas pakaiannya lalu kemudian dia biarkan jatuh di lantai, seperti itulah, pakaian tersebut tidak dapat bergerak kecuali dia dipindahkan.

Banyak orang yang salah paham, dia anggap kalau jenazah itu sedah setelah dimasukkan ke dalam kuburan maka berarti jasad itu akan ada hubungannya dengan kuburan tadi, padahal kuburan hanya simbol saja.

Dalam istilah agama kita selain kuburan yang berhubungan dengan kematian ada yang dinamakan dengan alam barzah. Alam barzah ini adalah tempat yang kita tidak ada yang tahu.

Jadi ruh itu pada saat proses dikeluarkannya dari jasad manusia, ruhnya itu dibawa oleh Allah SWT ke alam barzah, baik dia meninggal di udara terbakar hingga tidak ditemukan lagi jasadnya, di lautan atau dia meninggal normal.”***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x