Sejarah Kue Keranjang, Makanan Khas Pembawa Keberuntungan yang Wajib Hadir Saat Perayaan Imlek

- 14 Januari 2022, 15:56 WIB
Kue Keranjang Khas Imlek.Antara/Maria Cicilia Galuh
Kue Keranjang Khas Imlek.Antara/Maria Cicilia Galuh /

 


DESKJABAR – Tahun baru Imlek merupakan salah satu perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Beragam makanan khas turut disajikan dalam perayaan Imlek.

Tahun baru Imlek kali ini jatuh pada hari Selasa, 1 Februari 2022. Beragam perayaan menyambut imlek biasanya sudah ramai, mulai dari Kue Keranjang, Lampion, Petasan bahkan pernak pernik warna merah turut serta memeriahkan perayaan imlek.

Dalam tradisi Imlek, makanan khas Kue Keranjang, pernak pernik berwarna merah, petasan bahkan lampion memiliki makna tersendiri dalam penyambutan tahun baru.

Makanan khas Imlek menurut tradisi memiliki kepercayaan bahwa makanan yang disajikan akan turut membawa keberuntungan di tahun yang baru.

Baca Juga: Komedian Berinisial FF Ditangkap Polisi Karena Narkoba, Siapakah Dia? Ini Keterangan Polda Metro Jaya

Salah satu makanan khas perayaan Imlek adalah Kue Keranjang. Kue yang terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan gula kemudian dikukus, dan dibuat dengan berbagai macam ukuran dan biasanya bertingkat, yang melambangkan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Kue Keranjang atau dikenal juga kue beras ketan menjadi satu tradisi yang mesti disajikan dalam perayaan Imlek. Kue Keranjang dipercaya sebagai hidangan yang menyimbolkan keberuntungan terlebih dalam hal pekerjaan.

Sejarah Kue Keranjang pada perayaan Imlek.

Dikutip DeskJabar dari pikiran-rakyat.com dengan judul “Dodol Cina, bukan bisnis melainkan tradisi”. Menurut sejarahnya, kue keranjang memiliki nama asli Nien Kao atau Nian Gao atau Ni-Kwee yang disebut juga kue tahunan.

Karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Imlek.

Baca Juga: BURUAN KLAIM, Kode Redeem FF, 14 Januari 2022, Ceriakan Hari mu

Kata Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat.

Semakin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu diartikan sebagai peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.

Saat tahun baru Imlek, kaum Tionghoa biasanya terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah