DESKJABAR- Gunung Cakrabuana di wilayah utara Tasikmalaya memiliki keunikan tersendiri dan dianggap masyarakat masih angker.
Gunung Cakrabuana juga dikenal sebagian Gunung Cangak tempat tinggalnya orang orang yang memiliki ilmu kanuragan sangat tinggi di Tatar Galuh
Konon Gunung Cakrabuana menjadi tapal batas wilayah antaran Galuh dengan Pajajaran yang ditandai dengan adanya batu batuan di atas Gunung Cakrabuana.
Baca Juga: Inilah Misteri 3 Gunung Keramat Petilasan Prabu Siliwangi, Salah Satunya Gunung Salak
Di masa lalu, Gunung Cakrabuana dikenal dengan Gunung Cangak dan dianggap keramat karena jadi tempat tinggal para pemilik ilmu kanuragan yang sangat tinggi.
Di Gunung Cakrabuana ada daerah yang disebut Lemah Putih yang diyakini menjadi tempat tinggal ki Jago yang sangat terkenal dengan ilmu kanuragannya.
Bukan hanya itu di lereng bagian timur Gunung Cakrabuana ada candi batu lawang yang diduga bekas peninggalan karuhun yang beragama Hindu di masa lalu.
Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini
Di bagian atas Gunung Cakrabuana ada situs batu cakra yang diyakini tempat pangeran Walangsungsang putra Prabu Siliwangi belajar ilmu ka weruh di Gunung Cangak atau Gunung Cakrabuana.
Di Gunung Cangak tersebut pangeran Walangsungsang pernah membuat tanda cakra yang digoreskan di atas batu sebagai tanda agar tidak tersesat atau agar mudah ditemukan.
Dan, sejak saat itulah Pangeran Walangsungsang mendapat gelar Cakrabuana karena telah membuat cakra di buana dan gunung cangak pun berubah menjadi Gunung Cakrabuana.
Selain Pangeran Walangsungsang atau Raden Cakrabuana, di gunung yang menjadi batas wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Sumedang dan Majalengka itu banyak ditemukan petilasan.
Di antaranya ada petilasan atau juga makam eyang Prabu Wirakanca, Eyang Prabuwisesa, Sanghyang Wenang, Sunan Batara Weda, Sunan Sang Malanglarang, Sanghyang Ratu Sri Ratuhejo, Sunan Munding Darak Sangkana, Sunan Batara Kalanta dan lainya.
Gunung Cakrabuana memiliki ketinggian 1721 meter di atas permukaan laut dan memiliki keindahan alam yang luar biasa. Karena ekosistem alamnya masih bagus.
Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya
Alam Cakrabuana masih sangat terjaga karena tidak ada warga yang berani untuk menganggu, apalagi sampai merusak pepohonan yang ada.
Konon dari berbagai cerita masyarakat Gunung Cakrabuana dijaga oleh sosok hewan aneh yang wujudnya tetapi mukanya terlihat seperti singa.
Ukuran harimau berwajah singa tersebut sangat besar dan jika saja kebetulan melihatnya membuat merinding bulu kuduk dan kencing di celana karena takut.
Baca Juga: Inilah 14 Nama Islami untuk Bayi Perempuan, Apakah Bunda Sudah Punya ?
Saat ini harimau bermuka singa itu masih sering dilihat oleh warga dan masih ditemukan jejak kakinya.
Asep Hidayat yang melakukan penghijauan di kaki Gunung Cakrabuana sempat menemukan jejak kaki harimau penunggu Cakrabuana dengan ukuran yang sangat besar.
"Alhamdulillah masih ada, dan jejak kakinya ditemukan ukurannya sangat besar sekali. Kata warga itu bekas kaki penunggu Cakrabuana," katanya.
Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Sehat, Ternyata Murah Hanya Rp10ribu Saja, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Cakrabuana, terutama di kampung Cikadu, Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung sering melihat hewan penjaga Gunung Cakrabuana tersebut.
Diakui warga, hewan penjaga Gunung Cakrabuana sangat aneh karena wujudnya harimau tetapi mukanya seperti singa. Atau perpaduan antara harimau dan singa.
Ukurannya sangat besar sekali hampir sebesar sapi dan jika terlihat sangat menakutkan. Bulu depannya di bagian bawah kepalanya sangat panjang.
Hanya saja hewan aneh tersebut tidak sampai mengganggu masyarakat. Karena masyarakat juga tidak berani mengganggu hewan itu. Termasuk juga tidak berani menggangu atau merusak hutan yang ada di gunung Cakrabuana.
"Kami masyarakat sangat menjaga kelestarian alam Gunung Cakrabuana. Yang diolah itu lahan milik saja kalau kawasan hutan tidak berani," kata Alek warga Cikadu.
Saat hendak ke kawasan hutan Cakrabuana masyarakat tidak sembarangan begitu saja tetapi berdoa dulu minta keselamatan kepada Allah. Karena kalau masuk sembarangan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
Asep Hidayat mengaku beruntung di Cakrabuana masih ada hewan yang ditakuti masyarakat sehingga kelestarian alam Cakrabuana masih terjaga dengan baik.***