DESKJABAR - Siapakah Uwais al Qarni ? Inilah bagaimana Rasulullah SAW mendudukkan umatnya yang belum sempat bertemu dengannya, hanya beriman kepada risalah dan belum pernah melihatnya.
Diriwayatkan dalam hadist bahwasanya Nabi SAW meminta Abu Bakar dan Ali untuk memohonkan ampun kepada Allah swt melalui Uwais karena kesholehannya.
"Hai Umar dan Ali, jika kalian bertemu dengan Uwais al Qarni dari suku Qarn di Yaman maka mohonlah kepada dia agar beristighfar kepada Allah SWT untuk kalian berdua."
Dilansir DeskJabar.com dari unggahan kanal Youtube HidayahIndonesia, “[KISAH ORANG SHALIH] kisah Uwais Al-Qarni PART 1 - ustadz Khalid Bassalamah, diunggah tanggal 7 September 2019 Ustadz Khalid Basalamah mengisahkan tentang Umar dan Ali yang diminta Rasulullah SAW untuk mencari Uwais Al-Qarni untuk dibacakan doa karena kesholehannya.
Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib adalah dua diantara empat sahabat Nabi SAW yang mulia dan luar biasa. Kedua-duanya sudah mendapat jaminan surga dari Allah SWT.
Nabi SAW meminta hal tersebut kepada Umar dan Ali tidak lain adalah untuk memotivasi umat muslimin dengan kesholehan Uwais. Karena baktinya yang sangat besar kepada ibunya, namanya sampai terkenal di langit.
Karena tidak sedikit orang yang Umar temui di setiap musim haji maka Nabi SAW sebutkan ciri-ciri Uwais kepada Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib.
Uwais itu berkulit sedang, tidak putih tidak gelap tetapi dia pernah terkena penyakit kulit yang meninggalkan sisa sebesar koin dirham pada pundaknya berwarna putih belang.
Uwais memiliki seorang ibu yang tua dan dia sangat berbakti kepadanya. "Cari dia," ucap Nabi SAW kepada Umar.
Setiap musim haji, Umar selalu menanyakan keberadan Uwais pada setiap orang berhaji yang berasal dari Yaman. Namun tak satupun orang yang mengenal Uwais dengan ciri-ciri yang telah disebutkan Nabi SAW tadi.
Baca Juga: Inilah Biodata dan Medsos Akhsin Zaidi, Peserta X Factor Indonesia, Penyanyi Rocker Asuhan Judika
Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, sampai Nabi SAW meninggal, Abu Bakar meninggal, sampai Umar berkuasa selama 10 tahun, belum ada kabar sedikitpun tentang Uwais al-Qarni.
Sampai pada tahun terakhir di tahun Umar bin Khatab meninggal dunia. Tahun ke duapuluh tiga di musim haji baru beliau menemukan Uwais.
Ada satu orang jema'ah haji dari Yaman mengatakan bahwa, "Saya kenal wahai amirul mukminin, ada jema'ah haji yang bernama Uwais, dia seorang penggembala domba di padang pasir yang jauh di Yaman namun tahun ini dia berhaji," jelas jemaah haji Yaman itu.
Umar tersenyum mendengar kabar tersebut, "Mana dia?" Ujar Uman pada orang tadi. "Biasanya orang Yaman datang dari arah sana beberapa hari lagi." jawab jemaah Yaman tadi sambil menunjukkan tangannya kesatu arah.
Umar menunggu ditempat tadi, sampai suatu hari dia melihat seorang penggembala berbaju lusuh. Kemudian Umar bertanya, "Apakah engkau kenal Uwais?," tanya Umar. "Kenapa anda tanya Uwais?," orang itu balik bertanya.
"Ya aku ingin bertemu dengannya, Rasulullah SAW memintaku untuk mencarinya, Uwais dari suku Qarn di Yaman?," jawab Umar. "Saya Uwais," jawab orang itu. "Apakah kamu pernah sakit kulit dan menyisakan sebesar koin dirham di pundakmu?, "Ya benar," pungkasnya.
Baca Juga: BAHAYA, Posisi Persib Terancam Jika Robert Alberts tak Ubah Keputusannya, Ini Alasannya
"Boleh aku melihatnya?," Umar kemudian memeriksa pundak orang tersebut setelah orang itu mengijinkan. Kembali Umar mengajukan pertanyaan, "Apakah kau tinggal dengan seorang ibu yang sudah tua dan kau berbakti padanya?," "iya," jawab orang itu.
Kalau begitu, istigfhar kepada Allah swt untukku. "Apakah aku beristighfar kepada Allah swt untuk anda?, tanya Uwais kembali kepada Umar. "Ya, karena Rasulullah SAW menyuruhku." jawab Umar dengan bahagia.
Kemudian Uwais beristighfar kepada Allah swt untuk Umar. Lalu Umar berlari mencari Ali, mengajak Ali untuk menemui Uwais. Uwais kembali beristighfar kepada Allah SWT untuk Ali.
Karena merasa sangat bahagia kemudian Umar dan Ali menyebarkan kabar bahagia ini. Dan seluruh jema'ah haji kemudian mencari Uwais. Namun Uwais dan gembalanya tidak ditemukan.
Uwais menghilang, sampai suatu ketika antara lima sampai enam tahun setelah itu ada orang yang bilang telah menemukan Uwais di Irak.
Uwais dengan ciri-ciri yang sama sedang memungut makanan dari tempat sampah kemudian membersihkan lalu menatanya dan membaginya antara dia dan orang miskin lainnya.
Dari kisah itulah dikenal istilah, "Uwais dikenal di langit tapi tak dikenal di bumi." Uwais seorang yatim penggembala domba yang sangat berbakti kepada ibunya.
Jadilah orang seperti Uwais, dikenal dilangit tapi tak dikenal di bumi. Jika bisa menggabungkan keduanya itu lebih baik lagi tapi intinya bagaimana menjaga hubungan dengan Sang Pencipta, Allah SWT.***