JIN IPRI PESUGIHAN di Waduk Jatigede Sumedang, Hal Mistis Bikin Merinding Kawin Ratu Ular, Begini Ceritanya...

- 9 Januari 2022, 21:49 WIB
Ilustrasi sensasi pesugihan ratu ular di Waduk Jatigede Sumedang
Ilustrasi sensasi pesugihan ratu ular di Waduk Jatigede Sumedang /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

DESKJABAR- Waduk Jatigede Sumedang ternyata menyimpang cerita mistis tentang adanya tempat pesugihan.

Konon tempat angker yang biasa dijadikan tempat pesugihan itu berada di genangan waduk Jatigede Sumedang.

Karena sudah tergenang tempat mistis tempat pesugihan itu tidak semua orang mengetahuinya, hanya orang tertentu seperti sesepuh diseputar waduk Jatigede Sumedang.

Diyakini bagi mereka yang percaya tempat mistis tempat pesugihan di genangan waduk Jatigede itu berupa pesugihan jin ipri atau Ratu Ular.

Baca Juga: Menuju Ending Layangan Putus, Ini Sinopsis Episode 9, Apakah Aris dan Kinan akan Pisah?

Adanya tempat mistis itu diceritakan oleh sepepuh setempat, bila anda benar benar nekat untuk melakukan pesugihan harus berani menikah dengan jin ipri.

Tidak kalah seperti nikah dengan manusia, nikah dengan jin ipri juga harus ada ijab kobulnya yang dipimpin langsung oleh kuncen setempat.

WD Darmawan alias Aki Wangsa, pemerhati spiritual asal Cipaku Sumedang, menyebutkan saat prosesi ritual pesugihan, pelaku bisa memilih jin ipri yang akan dinikahinya di tempat yang telah ditentukan.

Bila sudah masuk menikah dengan Ratu Ular, si pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, jin ipri itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota. Makanya pelaku pesugihan Ratu Ular adalah lelaki.

Entah karena kesirep atau memang hanya pandangan mata semu, konon pelaku pesugihan merasa takjub tak berkedip ketika berada dekat dengan jin ipri.

Kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat. Apakah jika sudah menikah dengan jin ipri bisa bercerai?

Menjawab pertanyaan ini, Aki Wangsa menyebutkan, proses perceraian dengan jin ipri memang banyak dilakukan pelaku pesugihan karena berbagai hal.

Menurut Aki, cerai dengan jin ipri bisa dilakukan tanpa syarat yang berat. Namun konsekuensinya pelaku pesugihan itu akan kehilangan uang dari hasil pesugihannya.

"Ya kalau pelaku pesugihannya awalnya miskin, ya balik lagi jadi miskin," ujar Aki.

Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Kenapa Mayat Tuti dan Amel di Mobil Alphard? Inilah Motif Pelaku

Dijelaskan, ada sejumlah alasan para pelaku untuk melakukan pesugihan, diantaranya, kesulitan ekonomi di keluarganya, ingin memiliki kekayaan sehingga mendapatkan kekuasaan, berawal dari sakit hati karena diputuskan oleh kekasih dengan alasan sedikit uang.

"Ada juga yang alasannya karena ingin sensasi nikah dengan ratu ular. Ya karena informasi dari mulut ke mulut ratu ular itu cantik-cantik tiada tanding," ujar Aki Wangsa.

Karena sepengetahuannya, para pelaku pesugihan pada prosesi ritual pernikahan dengan jin ipri, mereka bisa langsung melihat jika Ratu Ular tersebut berubah wujud jadi perempuan cantik. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku pesugihan.

"Kalau mereka (pelaku pesugihan) kan bisa lihat (Ratu Ular) melewati inderanya yang telah dibuka oleh kuncen atau juru kunci. Jadi manusiawi kalau kepincut," katanya.

Aki Wangsa mengungkapkan, saat prosesi ritual pesugihan, pelaku bisa memilih Ratu Ular yang akan dinikahinya. Karena pihak kuncen menawarkan opsi yang banyak, biasanya 7 Ratu Ular.

Untuk mengenalkan jin ipri kepada calon pelaku pesugihan, juru kunci memperkenalkan nama-namanya. Diantaranya jin ipri Sekarmanik, Intanmanik dan Sintamanik.

"Pelaku tinggal tunjuk mana selera dia dan nama-nama itu ya hanya sebutan juru kunci saja," ucapnya.

Aki Wangsa juga memerinci beberapa ciri lain pelaku pesugihan terhadap jin ipri. Biasanya cenderung menutup diri, berpakaian biasa saja dan muka seperti terkesan dihantui kecemasan.

Sebelumnya, Aki Wangsa mengakui, praktik pesugihan di beberapa tempat yang sekarang tergenang Waduk Jatigede memang nyata adanya.

Aki Wangsa menyebutkan, dirinya sendiri pernah menyaksikan prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di seputar kawasan yang kini menjadi Waduk Jatigede.

"Tempat pesugihan di wilayah Jatigede ini berada di lembah sungai. Dulu kuncennya kebetulan saudara saya," ujar Aki Wangsa.

Baca Juga: HATI HATI! 5 Tanda Rumah Kena Santet, Teluh, dan Sihir, Segera Singkirkan atau Bunuh Jika Ada Hewan Ini

Dituturkan Aki Wangsa, orang yang mau menjalani pesugihan dengan Ratu Ular, terlebih dulu mendatangi juru kunci untuk mengetahui arahan dan caranya. Kemudian setelah sepakat dengan berbagai syarat dan cara, pelaku pesugihan melakukan ritual khusus.

"Dalam ritualnya itu, pelaku menyiapkan sesajen berupa kembang dan kemenyan. Prosesi ritual yang paling utama harus siap menikahi Ratu Ular. Dan untuk menghadirkan Ratu Ular, itu tugas kuncen. Prosesinya ya layaknya pernikahan manusia, karena ratu ular juga menjelma menjadi seperti manusia cantik," tutur Aki Wangsa.

Lantas apa saja syarat dari pesugihan dengan Ratu Ular? Aki Wangsa melanjutkan, pesugihan dengan ratu ular di wilayah itu, tidak harus memberikan tumbal jiwa manusia.

Hanya, bagi pelaku pesugihan setiap malam Jum'at harus berada di kamar khusus untuk 'melayani' ratu ular. Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, ratu ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota.

Baca Juga: JELANG PENETAPAN TERSANGKA, Danu Mendadak akan Kirim Kronologi KASUS SUBANG ke Jokowi, Anjas Mengritiknya

"Tambah lagi syaratnya itu, pelaku pesugihan tidak boleh selingkuh dengan wanita lain selain istri sah. Kalau coba-coba lagi maen wanita, diudag-udag tah (dikejar-kejar)," tuturnya.

Aki Wangsa sebagaimana diceritakan oleh beberapa orang yang telah melakukan pesugihan dengan Ratu Ular, datangnya uang yang membuat para pelaku kaya, terjadi dengan beberapa cara.

Umumnya, pelaku pesugihan terhadap ratu ular melakukan usaha dengan cara berdagang.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di KabarPriangan.com dengan judul "MISTERI SUMEDANG: Cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede, Ini Akibatnya."***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah