FENOMENA SPIRIT DOLL, Tren Boneka Arwah Membahayakan, Begini Penjelasan Buya Yahya

- 5 Januari 2022, 15:09 WIB
Buya Yahya juga menyebutkan bahwa tren mengadopsi boneka dengan biaya besar tidak ada pahalanya. Bahkan, tren mengadopsi boneka justru membahayakan.
Buya Yahya juga menyebutkan bahwa tren mengadopsi boneka dengan biaya besar tidak ada pahalanya. Bahkan, tren mengadopsi boneka justru membahayakan. /YouTube Al-Bahjah TV/

Baca Juga: Viral 'Boneka Arwah' di Kalangan Artis, Ustad Khalid Basalamah : Gak Ada Gunanya, Lebih Baik Dihindari!   

Menurut Buya Yahya, jika ada yang belum tahu soal ini, yaitu membeli boneka untuk orang dewasa, segera bertobat karena Allah Mahapengampun.

"Jika Anda sudah tahu seperti ini, tinggal dipotong bonekanya bentuk jadi bantal atau bagaimana supaya tidak ada bentuk patungnya atau sesuatu yang bernyawa," kata dia. 

Buya Yahya juga menyarankan jika melihat tetangga atau saudara memiliki boneka padahal sudah dewasa, boleh diingatkan secara perlahan.

"Permasalahannya adalah ketidaktahuan. Jadi kalau orang tidak tahu tidak perlu dicaci, tetapi diberi tahu. Maka kami beri tahu. Beli yang lebih bermanfaat," tuturnya.

Menanggapi keyakinan boneka bisa diberi roh, dsb, Buya Yahya menjelaskan bahwa orang Islam punya iman. Dari segi keimanan, tidak boleh meyakini hal-hal seperti itu.

"Boneka adalah boneka. Orang meninggal dunia sudah di alam barzah. Anak kecil diberi kenikmatan di alam barzah. Tidak ada siksa. Nggak ada anak kecil jahat kemudian masuk (boneka) menjadi roh jahat. Yang ada adalah jin jahat atau setan yang terkutuk," tuturnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa roh bayi-bayi yang meninggal dunia dimuliakan Allah SWT meskipun dia anak orang yang tidak beriman. Tidak ada keyakinan roh bayi bisa masuk ke boneka.

Baca Juga: Anak Kecanduan Main Game, Begini Cara Orangtua Mengatasinya, Simak Penjelasan Psikolog UI

"Ngapain masuk boneka itu. Lebih enak dia di alam barzah sana," ucap Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah