Penyidik diduga melakukan trik-trik untuk mengkonfirmasi sesuatu hal yang sedang mereka cari tahu.
Salah satunya, kata Anjas, adalah alat bukti yang jika kemudian dibantah di pengadilan, kemudian bisa memunculkan pra-peradilan.
Baca Juga: TERNYATA Yoris dan Danu Belum Aman dari Posisinya di Kasus Pembunuhan di Jalancagak, Subang
“Artinya, seandainya alat bukti yang dikeluarkan tim penyidik tidak kuat, tapi ternyata itu salah dan kalah, ini bisa membuat nama baik Polda Jawa Barat di mata masyarakat,” ujar Anjas.
Namun katanya Anjas pula, jika kasus pembunuhan di Subang ini semakin lama tidak terungkap, akan semakin banyak hak-hal negatif akan terjadi kepada tim penyidik.
Nah, menurut Anjas, suka atau tidak suka, sekarang sudah banyak saksi yang berbicara di media massa, setiap saksi memiliki kecenderungan masing-masing.
Tentu saja, tambah Anjas, setiap orang menerima informasi itu berbeda-beda pula, takutnya terjadi distorsi urusan pro dan kontra. Nah jika semakin lama tidak terungkap, bisa terjadi konflik.
“Namun jika semakin cepat terungkap, semakin memperkecil terjadinya konflik. Logikanya, semakin lama kasus ini belum terungkap, akan semakin banyak saksi yang berbicara di media massa dengan versi masing-masing,” terang Anjas.
Rumah kejadian pembunuhan di Jalancagak Subang itu, sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP-SMKS Nasional di Serangpanjang, Subang.