Blue Moon atau Bulan Biru, Bulan Purnama Dalam Agama Islam, Ustadz Hasan Al Jaizy Lc Menjelaskan

- 21 Agustus 2021, 13:00 WIB
Ustad Hasan Al Jaizy
Ustad Hasan Al Jaizy /YouTube Kajian Sunnah Bekasi Channel

DESKJABAR – Fenomena Blue Moon atau Bulan Biru adalah peristiwa astronomi langka diperkirakan akan muncul di seluruh Indonesia, pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Dalam agama Islam, fenomena Blue Moon atau Bulan Biru berupa bulan purnama membulat, dipandang dari hadits Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ustadz Hasan Al Jaizy Lc, bulan purnama (termasuk Blue Moon atau Bulan Biru) selama ini seringkali dikaitkan aspek roman picisan, dan sering diidentikan romantisme, atau pun khurafat.

Tetapi disebutkan, agama Islam membicarakan bulan purnama (Blue Moon atau Bulan Biru) dari penjelasan yang diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW merupakan penjelasan paling logis.

Baca Juga: Inilah Manfaat Teh Hijau, Cara Masyarakat Arab Saudi Menurunkan Obesitas Berikut Petunjuk

Menurut Ustadz Hasan Al Jaizy, Lc, fenomena bulan purnama (termasuk Blue Moon atau Bulan Biru, bulan purnama membulat) dalam agama Islam,

Dikatakan, umat agama Islam kaum Mukminin sunnah wal jamaah dapat melihat fenomena bulan purnama (termasuk Blue Moon atau Bulan Biru), sebagai bentuk keimanan yang hakiki.

“Munculnya bulan purnama, merupakan salah satu tanda-tanda Allah Swt sedang menunjukan dirinya kepada umat manusia,” ujar Ustadz Hasan Al Jaizy, yang diunggah YouTube Kajian Sunnah Bekasi Channel, 28 September 2018.

Ia menyebutkan, dalam agama Islam dimana orang beriman melihat fenomena bulan purnama. Ini termasuk Blue Moon atau Bulan Biru, alias bulan purnama membulat sebagai pertanda kebesaran Allah Swt.

Baca Juga: Fenomena Blue Moon atau Bulan Biru, Sering Dijadikan Penyembahan Kaum Pagan

Namun, Ustadz Hasan Al Jaizy mengingatkan, bahwa fenomena bulan purnama (Blue Moon atau Bulan Biru), dalam agama Islam, kaum mukminin jangan menyalahartikan bahwa Allah Swt muncul dalam bentuk bulan purnama.

Disebutkan, ada pula arti lainnya, yaitu melihat bulan purnama adalah kiasan, “Kita saat di surga nanti, melihat Allah Swt semudah melihat bulan purnama,” terang Ustadz Hasan Al Jaizy.

Pesan Ustadz Hasan Al Jaizy, bahwa fenomena bulan purnama (Blue Moon atau Bulan Biru), umat Islam jangan terjebak dengan khurafat.

Ada pun arti khurafat, adalah kepercayaan yang bukan berasal dari ajaran agama Islam.

Baca Juga: JANGAN LEWATKAN! Fenomena Bulan Biru atau Blue Moon Bisa Disaksikan Minggu 22 Agustus

Diantara jenis khurafat, bisa berbentuk cerita direkayasa, yang mengandung dusta, seperti takhayul, pantangan, ramalan-ramalan, adat istiadat, pemujaan dan segala kepercayaan yang bertentangan dengan aqidah serta Al qur'an dan Hadist.

Kaum pagan

Dalam catatan DeskJabar, lain halnya oleh kaum pagan, bulan purnama membulat disebut Blue Moon atau Bulan Biru, sampai kini masih dijadikan ritual penyembahan, di Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia termasuk Indonesia.

Blue Moon atau Bulan Biru adalah terjadi bulan purnama yang membulat dengan warna semburan kebiruan disekitar permukaannya.

Baca Juga: Wulan Guritno Usai Syuting di Garut untuk Adegan Preman Pensiun Manusia Merdeka

Mungkin kita pernah mendengar, dahulu pernah cerita-cerita munculnya siluman lokal atau hantu di Pulau Jawa saat munculnya bulan purnama membulat atau Blue Moon alias Bulan Biru.

Wartawan Hindustan Times, Meenakshi Iyer, pada 31 Januari 2018, menceritakan munculnya fenomena Blue Moon atau Bulan Biru, yang dijadikan penyembahan ritual kaum pagan di Mumbai, India. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube Kajian Sunnah Bekasi Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah