Tidak Peka Soal Keffiyeh Mahal, Louis Vuitton dan Fendi Dikecam Netizen

- 3 Juni 2021, 06:37 WIB
Keffiyeh produk Louis Vuitton
Keffiyeh produk Louis Vuitton /Twitter/@iamjourjean/

DESKJABAR – Dua rumah mode terkenal dunia yakni Louis Vuitton dan Fendi, mendapat kecaman dan dituduh tidak peka karena menjual kefiyyeh yang menjadi ikon Palestina dengan harga yang sangat mahal.

Louis Vuitton menjual syal tersebut seharga 700 dolar AS atau setara dengan Rp 9,8 juta. Sedangkan Fendi menjualnya 835 dolar AS atau sekitar Rp 11,7 juta.

Kecaman muncul dengan tuduhan menggunakan budaya Palestina untuk keuntungan komersial sambil menghilangkan simbolisme dibalik kefiyyeh tersebut.

Baca Juga: Para Orang Gila akan Menjadi Sasaran Vaksinasi Kaum Disabilitas

Kecaman juga ditujukan karena penjualan keffiyeh tersebut dilakukan pada saat rakyat Palestina tertindas oleh kebrutalan serangan tentara Israel pada sepekan pertama Mei lalu.

Keffiyeh adalah kain umumnya bermotif kotak-kotak hitam putih yang sering digunakan sebagai penutup kepala atau syal, dan telah menjadi symbol perlawanan rakyat Palestina terhadap kolonialisme dan pendudukan Israel.

Syal biru diiklankan di situs web Louis Vuitton  dan menyertakan logo "LV" yang ikonik. Digambarkan sebagai "stola" atau nama lain untuk syal atau selendang panjang , terinspirasi oleh Keffieh klasik, yang oleh mereka digambarkan sebagai aksesori abadi yang menciptakan suasana santai.

Louis Vuitton bukan satu-satunya rumah mode yang menggunakan keffiyeh Palestina dalam desainnya. Fendi, merek fashion mewah Italia, menjual syal tersebut seharga 835 dolar AS.

Baca Juga: Buntut Tidak Masuk Daftar Haji 2021, Pemerintah Indonesia Menjadi Bahan Cercaan Umat Islam

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x