MARI KITA MI’RAJ: 27 Rajab Peristiwa Monumental bagi Seluruh Umat Islam Dunia

- 11 Maret 2021, 17:20 WIB
/

Dalam keadaan inilah Nabi Muhammad SAW diperjalankan dan diangkat oleh Allah SWT untuk  mendapatkan hiburan melalui sebuah perjalanan dahsyat (extraordinary journey).  Salah satu tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Bahwa Dia-lah yang  senantiasa memberikan pertolongan kepada hamba-Nya. Untuk itulah salah satu hikmah perjalanan ini adalah untuk memupuk kesabaran Nabi SAW dalam menghadapi peristiwa apapun dan bagaimanapun selama menegakkan panji-panji agama Allah. Perjalanan inipun mengingatkan bahwa puncak kesabaran adalah pertolongan Allah SWT, sehingga kesabaran merupakan  pangkal kesuksesan.

Pesan lain dalam peristiwa ini adalah  diwajibkannya shalat yang lima waktu bagi seluruh umat Islam.  ini merupakan hadiah yang terindah,  termahal, dan  teristimewa  yang tidak didapatkan oleh makhluk lain kecuali oleh Nabi Muhammad SAW saat menghadap Allah SWT. Hadiah shalat ini diberikan dengan cara sangat istimewa kepada orang istimewa dan memiliki keutamaan yang teristimewa pula.

Baca Juga: HUMOR SUEB: Ayam Curian

Pantas saja Nabi Muhammad SAW selalu menjadikan shalat sebagai qurratu'ain. Bahkan shalat merupakan cara Nabi SAW dalam merilekskan fikir dan badannya. Rasulullah SAW sangat menikmati dengan shalatnya.  Hal ini dapat dilihat dari sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan shalat sunnah sampai kakinya bengkak bengkak.  Tentu ini karena saking nikmatnya shalat. Ini pula yang diikuti oleh para sahabatnya yang menjadikan shalat sebagai kenikmatan tersendiri dalam bermunajat dan curhat kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW menyampaikan kepada umatnya bahwa “shalat merupakan mi'rajnya orang yang beriman”.  Sebuah perjalanan spiritual yang tidak akan dapat diraih dengan amalan lainnya. Sebuah cara bermunajat, mengabdi, mendekat dan media curhat tingkat tinggi untuk orang mukmin.  Hal ini sesuai dengan titah-Nya di dalam Al-Qur’an: “… dan mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat”.

Tentu shalat di sini adalah shalat yang memiliki kualitas kekhusyuan yang sangat handal, karena ketika seorang melakukan shalat asal-asalan, sudah dipastikan perjalanan mi’rajnya tidak akan pernah tergapai.  Namun jika shalat dilakukan dengan kesungguhan dan mujahadah, sudah pasti mi’rajnya sampai kepada Allah SWT. Salah satu ciri seorang mukmin yang shalatnya menggapai mi’raj adalah dapat dilihat dari saat shalat dilakukan yaitu dengan khusyu dan pasca shalat itu dilakukan yaitu mampu menghadirkan kepribadian yang shaleh secara spiritual dan sosial.*** 

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x