Network
DESKJABAR – Istilah herd immunity atau kekebalan komunal yang kerap dilontarkan Presiden RI Joko Widodo dikritik oleh pakar telematika dan informatika, Roy Suryo.
Dalam kapasitasnya sebagai Praktisi Public Health (M.Kes) dari Universitas Gajah Mada (UGM), menurut dia, istilah tersebut bisa membingungkan masyarakat.
“Maaf Pak @jokowi sebagai M.Kes ASLI dari @UGMYogyakarta saya sarankan agar jangan lagi menggunakan istilah “herd immunity” yg bisa membingungkan masyarakat. ,” cuit Roy Suryo pada tangkapan layar akun Twitter @KRMTRoySuryo2 seperti yang dikirimkannya kepada DeskJabar melalui pesan WA, Senin 8 Februari 2021.
Masih pada tangkapan layar akun Twitter @KRMTRoySuryo2 yang sama, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mengatakan WHO (Badan Kesehatan Dunia saja tidak merekomendasikan istilah ini karena selain tidak etis sebagai solusi pandemi, juga belum akan tercapai di tahun 2021.
Baca Juga: Ya Allah, Warga Terjebak Banjir Subang Kirim Video Minta Tolong Melalui Facebook
Baca Juga: Simak Nih! PPKM Hingga RT RW, Mulai Berlaku 9 Februari 2021 - 22 Februari 2021
Baca Juga: Mentan : Produksi Padi akan Turun Jika Pupuk Bersubsidi Dicabut
Lebih lanjut @KRMTRoySuryo2 mencuit: “Ya, itu Pak @Jokowi Sudah sangat tegas, jelas Kritik & Masukan saya. Jangan banyak istilah2 PSBB, PPKM dsb. Apalagi ikut2 “Herd Immunity” yg tdk direkomendasikan WHO. Yg penting Fokus, Serius & Jujur saja. Masyarakat sudah cerdas melawan COVID-19 jangan malah dibuat aneh2 lagi”.
Cuitan ini ditulis Roy Suryo sebagai respon dari pernyataan Jokowi yang kerap menyebut istilah herd immunity dalam sosialisasinya tentang vaksinasi Covid-19.
“Vaksinasi juga akan segera untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal. Sehingga, penyebaran Covid-19 bisa kita hentikan. Semua orang harus disiplin, taatilah protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Dengan kesehatan masyarakat yang pulih, kepercayaan dunia meningkat, maka pemulihan ekonomi akan terjadi di tahun 2021,” demikian penuturan Jokowi dalam video singkat yang diunggah di akun Twitter @jokowi sebagaimana dilansir PR-Depok.com.***
