Pandemi Covid-19 Permintaan Rumah Mungil di AS Meningkat, Dibangun hanya dalam Tempo 30 Menit

- 24 Januari 2021, 21:48 WIB
permintaan rumah mungil di AS meningkat di masa pandemi Covid-19
permintaan rumah mungil di AS meningkat di masa pandemi Covid-19 /Pallet/

  Pandem

DESKJABAR – Era pandemi Covid-19 yang memaksa kita menerapkan jarak sosial, membuat permintaan terhadap rumah mungil di Amerika Serikat semakin meningkat.

Meski harganya mahal, tak menyurutkan permintaan masyarakat atau korporasi terhadap rumah mungil.

Bahkan sebuah perusahaan penyedia rumah mungil yang bernama Pallet, telah meluncurkan rumah mungin berharga murah, yang lebih ditujukan bagi para kaum tunawisma.

Rumah mungil ini harganya hanya 5.000 dolar atau setara Rp 70 juta (kurs Rp 14.000) dan bisa dibangun hanya dalam tempo 30 menit.

Baca Juga: Inilah Alasan 2.500 Penumpang Pesawat Terbang di AS Ditolak

Pallet membangun rumah mungil ini dengan tujuan, menciptakan tempat penampungan bagi para  tunawisma akibat bencana alam dan pribadi.

Rumah mungil pribadi ini dapat diatur dalam kelipatan untuk menciptakan komunitas kecil, memungkinkan penghuninya memiliki keamanan dan privasi jauh dari bangunan penampungan komunitas yang lebih besar .

"Apa yang kami rasakan benar-benar hilang dari spektrum perumahan adalah pilihan hunian bermartabat yang menghormati individualitas mereka dan memungkinkan mereka memiliki otonomi dalam proses rehabilitasi mereka," kata Amy King, pendiri dan CEO Pallet.

Baca Juga: Sebelas Penambang Emas di China Berhasil Dievakuasi Setelah Dua Minggu Terjebak

Basis pelanggan utama mereka adalah pemerintah kota, meskipun menerima pesanan dari organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, dan orang-orang yang memiliki sebidang tanah.

Menurut King, meskipun konsep komunitas rumah mungil telah hadir beberapa waktu sekarang, itu pasti menjadi lebih dari tren akhir-akhir ini.

Seperti pembuat rumah kecil lainnya , Pallet pertama kali mulai melihat peningkatan minat pada Maret 2020. Namun, ketika awal Oktober 2020, pemerintah kota mulai menyadari bahwa mereka akan membutuhkan tempat penampungan individu untuk orang-orang yang tidak memiliki rumah selama musim dingin saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Alergi Kulit Meningkat, Ini Penjelasan Spesialis Kulit dan Kelamin

Realisasi ini kemudian menciptakan gelombang kedua minat Pallet di tahun yang sama.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah