Musibah Sriwijaya Air: Sejarah Black Box Kotak Hitam Warna Oranye,  Pengungkap Kecelakaan Pesawat

- 10 Januari 2021, 11:41 WIB
ILUSTRASI - Black Box, kotak hitam berwarna oranye pengungkap keselakaan pesawat udara.
ILUSTRASI - Black Box, kotak hitam berwarna oranye pengungkap keselakaan pesawat udara. /Fixabay.Com/

DESKJABAR - Negeri kita kembali berduka menyusul jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj-182 setelah lepas landas (take off) dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.36 WIB. Selain soal korban, setiap ada pesawat yg jatuh, ada benda lain yg sama-sama paling dicari, yaitu "Black Box" alias Kotak Hitam.

Dikutip dari Wired, Black Box merupakan bagian penting dari pesawat untuk menentukan penyebab kecelakaan pesawat terbang. Komponen kotak hitam pesawat terbang terdiri atas flight data recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan dan cockpit voice recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit. 

Baca Juga: Tim Selam Kopaska Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air

Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Gunakan Tiga Metode

Secara umum keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan agar seluruh penyebab kecelakaan bisa teranalisa. Namun, kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda kendati satu rangkaian dalam Black Box. Flight data recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan merupakan data-data berupa angka yang merekam seluruh penerbangan pesawat. 

Sedangkan cockpit voice recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit merekam suara-suara yang terjadi di dalam kokpit termasuk pembicaraan pilot dan co-pilot, pilot dengan kru pesawat maupun pilot dengan menara ATC.

Kedua perekam itu diletakkan di bagian ekor untuk menghindarkan kerusakan parah saat terjadi benturan. Biasanya, bagian ekor, kemungkinan terkena benturannya paling kecil.

FDR dan CVR sendiri memiliki kemampuan rekaman yang terbatas dan overwrite atau menimpa rekaman sebelumnya. Maksudnya, FDR dan CVR akan merekam segala aktivitas dan pembicaraan selama 30 menit. Kemudian rekaman 30 menit berikutnya akan menimpa dan otomatis menghapus rekaman 30 menit sebelumnya. Begitu seterusnya.

Baca Juga: Sriwijaya Air : Rincian Boeing 737-500 Seri Komersial Paling Banyak Terbang di Dunia

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x